JPIC Bruder MTB, Fasilitas FGD NGO/LSM di Kalbar untuk Persiapan Pendampingan Reforma Agraria di Kabupaten Sanggau

seputartayanhulu.blogspot.com. Kembayan -Forum Konsolidasi Organisasi Masyarakat Sipil untuk Pelaksanaan Reforma Agraria dan Perhutanan Sosial (RAPS) di Kabupaten Sanggau, menyelenggarakan diskusi group terfokus (FGD) Reforma Agraria dan Perhutanan Sosial. Kegiatan dilaksanakan mulai pukul 09.00 wib dan berakhir pada pukul 16.00 wib di Pondok/Bori Tajau Obih Edueap – Komplek Bruderan MTB Kuala Dua Kecamatan Kembayan kabupaten Sanggau pada Kamis, 29/11/2018 lalu.

Kegiatan ini di fasilitasi oleh JPIC Kongregasi Bruder MTB Kuala Dua  dengan menghadirkan Narasumber dari NGO/LSM : ELPAGAR, AMAN Kalbar, Institut Dayakologi, Walhi Kalbar, Sawit Watch dan TuK. Kegiatan dibuka oleh Ketua JPIC  Gerardus, MTB serta dipandu oleh Fubertus Ipur (Elapagar) dengan peserta Pengurus Adat, Tokoh Masyarakat, Tokoh Muda, Ormas Dayak, serta para perwakilan petani sawit dari beberapa kecamatan sekitar.

Kegiatan ini bertujuan untuk: 
(1). Up-date perkembangan kondisi terkini pelaksanaan Reforma Agraria dan Perhutanan Sosial (RAPS) di Kabupaten Sanggau. 
(2). Terbentuknya komite atau aliansi masyarakat sipil untuk pengawalan pelaksanaan RAPS di Kabupaten Sanggau. (3). Rumusan isu dan rencana aksi strategis bersama (komite dan jaringan pegiat RAPS) untuk mendorong dan mengawal pelaksanaan RAPS di Kabupaten Sanggau.

Sebagai pengantar Diskusi Sterring Comittee Cion Alexander menyampaikan latar belakang Forum Diskusi ini.
“Selama ini, atas nama pembangunan dan kepentingan kaum pemodal, hak-hak (tanah) rakyat petani terampas. Kelompok sosial utama yang terkena dampak dari konflik agraria ini adalah para petani. Oleh karena itu dalam pertemuan ini kita membahas dan mengambil sikap karena konflik agraria ini diprediksi akan semakin meningkat seiring dengan meningkatnya kebutuhan tanah untuk pembangunan infrastruktur, industrialiasi, perkebunan sawit sekala besar, hutan lindung, pertambangan dan lain sebagainya yang begitu masif,” paparnya.


Dalam pembahasan, Pak Kris Bunui dari Institut Dayakologi mengajak peserta untuk berjuang bersama mengembalikan tanah-tanah adat kepada pemiliknya sesuai dengan haknya masing-masing.

Di akhir acara yang menjadi rekomendasi adalah agar segera lakukan percepatan pemetaan wilayah tanah masyarakat adat.
“Pemetaan wilayah yang dilengkapi dengan profil sangat penting dan hal ini harus terhubungkan dengan agenda pemerintahan daerah agar pemetaan ini segera dan cepat diselesaikan agar kita mendapat data terhadap izin lokasi HGU apapun PTnya bisa teridentifikasi secepatnya sehingga kita bisa mengambil langkah penyelesaian,” saran Norman.


Yoseph Andi, SP Ketua DAD Kecamatan Kembayan mengapresiasi komunitas-komunitas sosial yang peduli dalam memperjuangkan penanganan permasalahan yang berkaitan dengan agraria.

“Kami apresiasi kepada komunitas sosial yang peduli terhadap penyelesaian konflik agraria ini. Permasalahan justru di tingkat bawah. Karena itu dalam menyelesaikan permasalahan tersebut perlu adanya komitmen dan kerjasama antara komunitas dengan masyarakat,” ungkapnya.

Ipur salah satu dari tim Starring Comitte menegaskan agar permasalahan agraria diselesaikan bersama.

“Kita perlu bersama-sama dan bersatu, karena perusahaan yang ada di masing-masing desa pasti punya masalah tertentu. Oleh karena itu kami perlu hal kongkrit dan usulan harus datang dari bawah. Maka usai pertemuan ini kita harus mendeklarasikan program reforma agraria ini di desa masing-masing,” usulnya.


Di akhir pertemuan poin-poin yang menjadi rencana tindak lanjut RAPS dengan dateline Februari 2019 harus selesai adalah:
1. Membentuk komunitas yang bernama “Koalisi Masyarakat Percepatan Reporma Agraria” (KOMPRA)
2. Pemetaan wilayah di masing-masing desa.
3. Membuat Sekretariat Bersama KOMPRA, di Pondok/Bori Tajau Obih Edueap – Komplek Bruderan MTB, Kuala Dua Kecamatan Kembayan.
4. Buat Grup Whatsapp KOMPRA
5. Mengadakan pelatihan Peningkatan Kapasitas.
6. Melaksanakan Pelatihan Pemetaan.
7. Laporkan Ke Bupati Sanggau.


Foto Peserta Diskusi Group Pelaksanaan Reforma Agraria dan Perhutanan Sosial (RAPS)


Sebagai penutup Pengurus JPIC Konggregasi Bruder MTB Kuala Dua Br. Yohanes de Deo, MTB menyampaikan Pesan Bori Tajou Kepada Anak Cucu .
Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

STOP KRIMINALISASI

STOP KRIMINALISASI
MAD

Ucapan Selamat

Ucapan Selamat
Selamat Natal dan Tahun Baru

IKLAN

IKLAN
Pasang Iklan disini 0852 4996 2992

LOGO

LOGO
Garuda Pancasila

Categories

Label

Total Tayang Postingan

Mari Berkontribusi

Mari Berbagi Informasi...!!!
Tuangkan informasi di sekitar anda dengan mengirimkan Narasi/Tulisan beserta dokumentasi nya kepada Kami. di No WA.0852.4996.2992

Pages