SEPEKAN GAWAI RAKYAT DAYAK SERUMPUN


Kembayan - Setelah melaksanakan sepekan kegiatan acara Gawai Rakyat Dayak Serumpun (GSDR) dari tanggal 19-25/11/2018 dan Deklarasi Perkumpulan Persaudaraan Dayak Serumpun yang di Buka pada tanggal 21/11/2018 lalu oleh Bupati Sanggau Paolus Hadi serta dihadiri oleh sekretaris MADN Yakobus Kumis, Humas DAD Sanggau, para pengurus DAD, Forkompincam, Kades, Kadus dan Tokoh Masyarakat, anggota Masyarakat dan undangan lainnya dari 5 Kecamatan yaitu Kembayan, Beduai, Sekayam, Noyan dan Entikong di rumah Betang Romin Bunuo Sebongkuh wilayah Kecamatan Kembayan Kabupaten Sanggau berakhir pada hari Minggu, 25/11/2018 lalu.

Kegiatan GRDS ini dibarengi dengan Pendeklarasian Ormas Dayak yang di beri nama Persaudaraan Dayak Serumpun (PDS) yang di bentuk oleh generasi muda Dayak dengan Visi "Menjadi Ormas Dayak yang Mandiri, Tangguh, Terampil, Terdepan dan Terpercaya Dalam Mempererat Persatuan dengan Semangat Kebersamaan dan Persaudaraan Dayak Satu Darah di Dunia".

Dan Misi "Memelihara dan Meningkatkan Semangat Persaudaraan Dayak Satu Darah di Dunia Dengan Mendukung dan Memperkuat Eksistensi Lembaga-Lembaga Adat Dayak, Menggali dan Melestarikan Nilai-Nilai Seni, Budaya dan Adat Istiadat Dayak, serta Berperan Aktif di Bidang Pendidikan, Hukum, Politik, Ekonomi, Sosial, Pertahanan dan Keamanan Yang Berkelanjutan Untuk Mewujudkan Persatuan, Kesatuan dan Perdamaian Dunia".
Hal ini disampaikan oleh sang inisiator PDS Cristo S. Lomon dalam sambutannya "Pembentukan PDS ini didasari rasa keterpanggilan insan-insan generasi muda Dayak untuk membangkitkan Persatuan Bangsa Dayak yang terlahir dari berbagai sub suku yang berbeda bahasa, terpisah wilayah, berbeda negara, namun banyak persamaan dalam seni dan budaya untuk menjadi Dayak yang bersaudara satu darah dan serumpun." ucapnya pada pembukaan Deklarasi PDS Rabu, 21/11/18 lalu di Rumah Betang Romin Bunuo Desa Sebungkuh Kecamatan Kembayan.

Hal senada disampaikan juga oleh Ketua Panitia Pelaksana GRDS Ambrosius Kidul "bahwa PDS merupakan organisasi indevenden yang berdasarkan Pancasila, UUD 1945 dan Bhineka Tunggal Ika".

Pada kesempatan yang sama Majelis Adat Dayak Nasional (MADN) yang diwakili Sekjen Yakobus Kumis berpesan " Dayak harus bersatu dan kuat, sehingga bisa berjaya"

Bupati kabupaten Sanggau Paolus Hadi berharap Ormas PDS ini menjadi wadah untuk mempersatukan Dayak tampa membeda-bedakan suku dan agama.

Adapun Naskah Deklarasi Persaudaraan Dayak Serumpun di bacakan oleh Dewan Pengarah PDS Selinus pada saat Deklarasi tanggal 21/11/18 lalu berbunyi :
1. Darah Dayak Tetaplah Dayak, Kepercayaan Dan Agama Adalah Pilihan.
2. Walau Berbeda-beda Sub Suku Tetapi Kami Adalah Dayak Yang Satu Darah.
3. Kami Bertekad Memelihara Dan Meningkatkan Semangat Persatuan Dalam Persaudaraan Dayak Satu Darah.
4. Menyakiti Satu Dayak Berarti Menyakiti Seluruh Bangsa Dayak.
5. Kami Mendukung Dan Mengawal Tetap Tegaknya NKRI Yang Berdasarkan Pancasila, UUD 1945 Dan Bhineka Tunggal Ika.
6. Kami Bertekad Memuliakan, Mengawal, dan Menegakkan Harga Diri dan Jati Diri Bangsa Dayak Beserta Lembaga Adat Dayak Dan Seluruh Perangkatnya.
7. Kami Mendukung Dan Memperkuat Eksistensi Bangsa Dayak Serta Berperan Aktif Dalam Bidang Idiologi, Politik, Ekonomi, Sosial, Budaya, Pertahanan Dan Keamanan (Ipoleksosbudhamkan) Dalam Berbangsa Dan Bernegara.


Kemudian pada tanggal 24/11/18 kemarin, Ormas/Perkumpulan Persaudaraan Dayak Serumpun (PDS) menyelenggarakan Seminar dengan Tema “Merajut Dayak Satu Darah” yang di ikuti sekitar 100 peserta yang terdiri dari Temenggung, Pateh, Pengurus Adat sekecamatan Kembayan, Tokoh Pemerintahan Desa Sebongkuh, Perhimpunan Perempuan Dayak (P2D), Orang Muda Katolik (OMK) Kecamatan sewilayah Sekayam, serta pelajar Putra Puteri Dayak di wilayah Kecamatan Kembayan, kegiatan berjalan Sukses dan lancar.
Kegiatan dilaksanakan satu hari mulai pukul 08.00 wib s/d 17.00 wib dengan menghadirkan 7 Narasumber berkelas Internasional dan Nasional dengan dua Moderator. Acara dibagi menjadi dua sesi.
Sesi Pertama, Moderator Thomas, S.Pd., M.Si dengan empat Narasumber, yakni:
1. Dr. Drs. Adrianus Asia Sidot, M.Si dengan materi berjudul Politik Pengelolaan Pemerintahan Perbatasan.
2. Christo S Lomon dengan materi berjudul Pembangunan Ekonomi Masyarakat Perbatasan Sebagai Pendukung PAD Bagi DOB Sekayam Raya.
3. Drs. Agustinus Clarus, M.Si dengan materi berjudul Politik Hubungan Internasional.
4. Katharina Lies, S.Pd dengan materi berjudul Pemberdayaan Perempuan Dayak.

Sesi Kedua, Moderator Daniel, S.Pd dengan tiga Narasumber, yakni:
1. Eusabinus Bunau, S.Pd. M.Si dengan materi berjudul Merajut Dayak Satu Darah.
2. Dr. Clarry Sada, M.Pd dengan materi berjudul Pemberdayaan Pendidikan Wilayah Perbatasan.
3. Viktorius Dunand, SE., M.Si dengan materi berjudul Strategi Pengelolaan Perbatasan.


Seminar ini diikuti dengan antusias oleh para peserta, dimana para peserta mendapat kesempatan untuk dapat bertanya kepada para Narasumber yang berkompeten di bidangnya masing-masing secara langsung (tatap muka).

Kegiatan Gawai Rakyat Dayak Serumpun (GRDS) ini berakhir pada Minggu 25/11/18 dan di tutup dengan Ritual Adat pada hari senin 26/11/18 di Rumah Betang Romin Bunuo Sebungkuh kecamatan Kembayan. Penutupan ini di laksanakan dengan Ritual Adat di Pudagi JIRUNGUN PANTA.

Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

STOP KRIMINALISASI

STOP KRIMINALISASI
MAD

Ucapan Selamat

Ucapan Selamat
Selamat Natal dan Tahun Baru

IKLAN

IKLAN
Pasang Iklan disini 0852 4996 2992

LOGO

LOGO
Garuda Pancasila

Categories

Label

Total Tayang Postingan

Mari Berkontribusi

Mari Berbagi Informasi...!!!
Tuangkan informasi di sekitar anda dengan mengirimkan Narasi/Tulisan beserta dokumentasi nya kepada Kami. di No WA.0852.4996.2992

Pages