• Informasi Tayan Hulu

    Dalam Situs ini kami akan bergai informasi yang terjadi di seputar Kecamatan Tayan Hulu.

  • Kriminal

    Kami juga akan menyajikan Informasi Kriminal yang terjadi di Seputar Kabupaten Sanggau.

  • This is default featured slide 3 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

  • This is default featured slide 4 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

  • This is default featured slide 5 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

PEMBUKAAN MUBES BESAR MASYARAKAT ADAT KOMUNITAS TIONG KANDANG BERJALAN LANCAR



Tiong Kandang Kab. Sanggau - Masyarakat Adat Komunitas Tiong Kandang laksana pembukaan Mubes Besar Tiong Kandang dengan mengangkat tema “Munguk Nkanakn Keramat Puaka, Ngai Ontokng Tapo Tuah” tema ini diambil dari peribahasa adat Ketemenggungan Tae yang mengandung pengertian Bukit Tiong Kandang adalah Tempat  Suci atau Rumah Ritual yang dijaga, dipelihara dan dilindungi, membawa keberuntungan memberi kemakmuran (kebahagian dan rezeki) bagi umat manusia. Pada kesempatan ini juga Gubernur Kalbar menyerahkan 1185 Persil sertifikat tanah untuk rakyat pada Jumat (29/03/19) 14:00 wib. yang dilaksankan di Ketemenggungan Tae Desa Tae Kecamatan Balai Kabupaten Sanggau.



Hadir pada kesempatan ini, Gubernur Kalbar H. Sutarmidji, S.H., M.Hum, Bupati Sanggau Paolus Hadi, S.IP, M.Si, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden RI Usep Setiawan, Kepala kanwil BPN Provinsi Dr.A. Samad Soemarga,S.H.,M.H, Kepala BPN Kab.Sanggau Yuliana, SH, M.Eng, Kapolres Sanggau AKBP Imam Riyadi,S.IK, MH,  Ketua Pengadilan Negeri Sanggau, Arief Boediono SH, MH, Ketua Konsorsium GPPK sekaligus Mantir Pancur Kasih, Drs. John Bamba, Direktur Institut Dayakologi Krissusandi Gunui, Ketua Umum Mubes Tiong Kandang Melkianus Midi, Kepala Opd serta masyarakat.



Musyawarah adat besar tersebut terkait dengan permasalahan status lahan adat yang selama ini dialami oleh masyarakat adat, yang mana dibutuhkan kepastian hukum atas status hutan adat supaya masyarakat dapat dengan leluasa memanfaatkan dan mengelolanya.

Laporan kegiatan disampaikan oleh Ketua Umum Mubes Tiong Kandang Melkianus Midi menyampaikan  Desa Tae yang terdiri dari empat dusun yang meliputi delapan kampung, yakni Kampung Bangkan, Mak Ijing, Semangkar, Maet, Tae, Teradak, Peragong dan Padakng dengan Luas wilayah desa adalah 2.538,55 hektare, jumlah penduduk 1.616 jiwa ini di iringi dengan adanya hutan adat menjadikan Hutan kami terjaga  keberagaman hayatinya dan didalamnya dapat dijaga oleh masyarakat setempat sehingga dapat mencegah terjadinya penebangan hutan secara ilegal dan perburuan satwa liar terima kasih Bupati Sanggau Paolus Hadi, S.IP, M.Si yang selama ini berjuang bersama kami untuk pelepasan hutan lindung menjadi hutan adat. mewakili masyarakat yang ada disini kami sangat bangga dan berterima kasih kepada bapak gubernur untuk pertama kalinya dalam sejarah baru ada seorang gubernur yang mau datang ke kampung kami ini. (UJARNYA)


Sambutan Ketua Konsorsium GPPK sekaligus Mantir Pancur Kasih, Drs. John menyampaikan Bamba Kampung Bangkan paling luas beririsan dengan hutan lindung Yakni mencapai 302,67 hektare, disusul Padakang 266,13 hektare, Mak Ijing 65,74 hektare, dan Teradak 50,23 hektare. Jika ditotal maka kawasan hutan lindung yang beririsan dengan kawasan desa adalah seluas 683,76 hektare atau 26,93 persen. Sementara kawasan hutan produksi biasa seluas 1.434,87 hektare atau 56,52 persen. Artinya hanya tersisa sekitar 419,92 hektare atau 16,55 persen saja lahan milik masyarakat. Fakta ini didapat dari hasil pemetaan partisipatif masyarakat desa yang difasilitasi Perkumpulan Pancur Kasih (PPK) dan Pemerintah Daerah Kabupaten Sanggau pada 2013 lalu.

Pelepasan status tanah tersebut merupakan impian seluruh masyarakat adat. Pelepasan tersebut dirasa sebagai keadilan sosial yang dirasakan masyarakat terutama kawasan hutan yang sering disalahgunakan oleh perusahaan yang berujung pada sengketa. (UJARNYA)


Bupati Sanggau Paolus Hadi, S.IP, M.Si menyampaikan selamat kepada masyarakat yang sudah menerima sertifikat hari ini, tentunya kami selaku pemerintah memberitahukan kepada penerima sertifikat hari ini terdiri dari 17 desa sengaja kami kumpulkan  untuk memberikan pemahaman kepada yang hadir bahwa ada tanah yang mudah dan bisa diakui sertifikatnya sebagai milik pribadi dan ada juga tanah yang tidak bisa diakui secara pribadi contohnya hutan adat ini yang memiliki hukum adatnya sendiri dengan kawasan hutan adat , Pelepasan hutan adat ini adalah pelepasan hutan adat terbesar di Indonesia yang pernah diserahkan oleh presiden yaitu dengan luas 2.189 hektar, tentunya dengan telah disahkannya hutan adat ini bisa meningkatkan perekonomian  serta sumber daya manusianya dan kita ketahui ini perjuangan yang cukup panjang untuk kita lalui bersama, sertifikat ini tidak bisa dijual sembarangan tentunya ada hukum adat yang mengaturnya. Hasil dalam acara musyawarah nanti selesainya pada tanggal satu nanti, akan ada hasil dari musyawarah ini dengan diikuti staf ahli presiden yang akan selalu memonitor sampai selesai di desa Tae.

Sambutan Kepala kanwil BPN Provinsi Dr.A. Samad Soemarga,S.H.,M.H, menyampaikan mengatakan bahwa program reforma agraria Jokowi bukan hanya bagi-bagi sertifikat tanah yang sering diberitakan selama ini. Dr.A. Samad Soemarga,S.H.,M.H  menegaskan bahwa pembagian sertifikat hanya salah satu skema dari reforma agrarian, juga soal akses-akses dalam kepemilikan, penguasaan dan pemanfaatan lahan sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan rakyat. reforma agraria adalah penataan kembali struktur penguasaan, pemilikan penggunaan dan pemanfaatan tanah yang lebih berkeadilan melalui penataan aset yang disertai dengan penataan akses untuk kemakmuran rakyat Indonesia. dua hal penting yang terdapat dalam reforma agraria, yakni penataan aset dan akses. Kita tata aset-asetnya agar berkeadilan dan aksesnya sendiri adalah memberikan kesempatan sebesar-besarnya kepada  penerima reforma agraria dalam bentuk penyediaan infrastruktur, dukungan pasar, permodalan, teknologi dan pendampingan lainnya sehingga subyek reforma agraria dapat mengembangkan kapasitasnya.(Ujarnya)

Sambutan Gubernur Kalbar H. Sutarmidji, S.H., M.Hum menyampaikan kegiatan hari ini bukan bagi – bagi lahan, ini adalah  pengakuan hukum dari hak- hak masyarakat atas lahan yang di kelola dan dimanfaatkannya. Masyarakat di minta untuk tidak salah menilai dengan program pemerintah ini. Tentunya hukum adat ini memberikan manfaat untuk wilayah adatnya. Pemerintah provinsi tentunya akan membantu mengisi hutan ini. Kita bisa manfaatkan hutan ini untuk menanam durian tentunya sanggau yang terkenal duriannya termasuk durian terbaik di Indonesia menjadikan manfaat hutan adat bisa dirasakan oleh semua orang. Saya berharap desa tae ini menjadi desa mandiri demi Mewujudkan pembangunan dari desa merupakan sebuah visi yang dilakukan oleh pemerintah melalui Program Dana Desa. Dengan adanya dana desa itu, masyarakat bisa memanfaatkan sesuai dengan kebutuhannya untuk meningkatkan produktivitasnya dan memperbaiki kualitas hidup di desa. (Ujarnya)

Dilanjutkan pembagian sertifikat secara simbolis langsung kepada masyarakat.

Sumber : Kominfo Sanggau



Share:

DPM PEMDES SELENGGARAKAN PELATIHAN KADER PEMBERDAYAAN DESA SEKABUPATEN SANGGAU


SANGGAU, seputartayanhulu.blogspot - Dinas Pemberdayaan Masyarakat Pemerintah Desa (DPM Pemdes) melaksanakan kegiatan Pemberdayaan Masyarakat Dan Pemerintah Dalam Rangka Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Desa di Kab.Sanggau bertempat di Aula Hotel Meldy dimulai  tanggal (26/3/2019) pukul 14:00 WIB.

Hadir pada kesempatan itu Wakil Bupati Sanggau Drs.Yohanes Ontot, M.Si, Kadis DPM Pemdes Kab.Sanggau Siron, S.Sos, M.Si, Kabid Bangdes DPM Pemdes Kab.Sanggau Antonius Mulyadi, S.STP,ME, Kabid Pemberdayaan DPM Pemdes Kab.Sanggau Oktavia Yunani, S.STP,M.Si, Badan Narkotika Nasional  (BNN) Nobertus Junaedi Ijun, SE dan para peserta.


Pelaksanaan kegiatan peningkatan kapasitas kelembagaan dilaksanakan selama 4 hari dengan jumlah peserta 45 orang yang terdiri dari perangkat LPM, LAD dan KPMD yang berasal dari kecamatan Desa Semongan Kec. Noyan, Desa Marita Kec.Parindu, Desa Sansat Kec.Toba, Desa Cempedak Kec.Tayan Hilir, Desa Sungai Tekam Kec.Sekayam, Desa Nekan Kec.Entikong, Desa Mawang Muda Kec.Beduai, Desa Layak Omang Kec.Mukok, Desa Engkadai Kec.Meliau, Desa Empodis Kec.Bonti, Desa Kaetori Kec.Jangkang, Desa Tae Kec.Balai, Desa Kedakas Kec.Tayan Hulu, Desa Sebuduh Kec.Kembayan, Desa Lintang Pelaman Kec.Kapuas.


Adapun maksud dan tujuan kegiatan ini disampaikan oleh Kadis DPM Pemdes Kab.Sanggau Siron S.Sos, M.Si yaitu untuk meningkatkan pengetahuan sikap dan keterampilan lembaga pemberdayaan masyarakat desa agar dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya dapat lebih berdayaguna dan berhasilguna. Setelah mengikuti Pelatihan diharapakan peserta memiliki kemampuan memahami manajemen partisipatif pemberdayaan masyarakat, Memahami kebijakan pemeritah daerah dalam rangka pemberdayaan masyarakat. Memahami peran lembaga kemasyarakatan desa serta cara – cara membangun kerja sama, pengambilan keputusan dan pemecahan masalah, terampil memproses manajemen partisipatif pemberdayaan masyarakat.


Sambutan Wakil Bupati Sanggau menilai kunci pembangunan nasional terletak pada pembangunan di tingkat terkecil yakni desa. Termasuk juga pembangunan di Kabupaten Sanggau. Wakil Bupati Sanggau menyebut Sanggau merupakan kabupaten yang sangat luas. Di Provinsi Kalimantan Barat, dengan potensi sumber daya alam yang juga sangat besar .  Saya ingin peserta yang hadir hari ini bangga membangun desanya. Sehingga  pulang untuk membangun desanya. Saya begitu yakin, melalui ajang ini akan lahir pemikiran yang lebih inovatif. “Maka dalam kegiatan peningkatan kapasitas kelembagaan Desa ini menjadikan  program di desa juga dapat bersinergi dengan program Pemerintah Daerah," (Ujarnya)

Sumber : Humas Sanggau


Share:

JPIC BRUDER MTB BERSAMA DAD KECAMATAN KEMBAYAN FASILITASI DISKUSI DALAM RANGKA PERINGATAN HARI AIR SEDUNIA TAHUN 2019

Foto Bersama selesea kegiatan Hari Air Sedunia tahun 2019
Foto : Hendrikus Hendi

Kuala Dua Kecamatan Kembayan - Dalam rangka menyambut serta merayakan Hari Air Sedunia pada 22 Maret 2019,  JPIC (Justice, Peace and Integrrity Of Creation/Keadilan, Perdamaian dan Keutuhan Ciptaan) Bruder MTB Kuala Dua bersama DAD Kec. Kembayan melaksanakan pertemuan bersama KOMPRA, WALHI, AMAN, TuK Indonesia, Konsorsium Reforma Agraria dengan DAD, para Temenggung, Tokoh masyarakat serta Perwakilan Perempuan dari wilayah Kec. Kembayan, Tayan Hulu, Parindu serta wilayah sekitar Perbatasan.


Kegiatan pertemuan bersama ini dilaksanakan di Bori Tajau Obih Edueap Kuala Dua Kompleks Bruderan MTB Kecamatan Kembayan Kabupaten Sanggau Kalimantan Barat dimulai pada pukul 09.00 wib dan berakhir pada pukul 17.00 wib, pada Sabtu 16 Maret 2019 lalu.

Peringatan Hari Air sedunia yang dilaksanakan oleh JPIC Bruder MTB Kuala Dua bersama DAD Kecamatan Kembayan mengangkat tema "Membumikan Keadilan Ekologis untuk Keselamatan Masyarakat dan Lingkungan Hidup Kalimantan Baru" kegiatan dihadiri sekitar 60an orang peserta.


Latar belakang pertemuan kali ini adalah, melihat persoalan AIR sangat URGEN dan MENDESAK bagi hajat hidup orang banyak saat ini. Air menjadi begitu mahal, padahal air diberikan oleh Tuhan kepada manusia dan ciptaan lain dengan cuma-cuma. Dan ketika air menjadi mahal, orang baru menyadari bahwa uang tidak bisa memuaskan dahaga.

Melihat situasi dan Kondisi Sumber Daya Alam secara khusu Sumber Daya AIR yang ada pada saat ini sangat-sangatlah terancam kelestariannya. JPIC Bruder MTB menjelaskan bahwa kegiatan ini perlu dilaksanakan, agar dapat memberikan penyadaran kepada masyarakat betapa PENTINGNYA air bagi kehidupan kita.

"Sekarang krisis air, persoalan air ini menjadi persoalan utama. Kembalikan air bersih ini untuk kita, karena air sudah mulai kurang." Sampai Bruder Gerardus.


Beliau mengharapkan juga agar Masyarakat bisa membangun relasi yang baik dengan alam, saling menghormati, menghargai sebagai hak ciptaanNya.

Beliau menyampaikan tujuan pertemuan ini adalah agar DAD bersama para temenggung dan elemen masyarakat dapat merumuskan bersama akan Urgen dan Mendesaknya AIR untuk dilestarikan dan diselamatkan.

Sebagai narasumber pada kegiatan ini, JPIC Bruder MTB Kuala Dua menghadirkan WALHI, AMAN dan TuK Indonesia untuk menyampaikan Gambaran dan Keadaan lingkungan sumber daya alam secara khusus sumber daya Air disekitar Indonesia secara khusus Kalimantan.

Dalam penyampaiannya NORMAN JIWAN mewakili TuK INDONESIA mendorong para Pemangku Adat diwilayah ini untuk menyelamatkan Air dengan cara membuat kesepakatan bersama agar tempat-tempat diwilayah hulu sungai dikeramatkan, karena dengan dikeramatkan berarti kita menghormati secara sungguh akan sumber mata air bagi kehidupan kita.


"Kalau tidak kita keramatkan, air itu tidak lagi memberi kita kehidupan" ungkapnya.

Beliau mengarahkan agar para Temenggung antar Kabupaten, Kecamatan dapat bekerja sama untuk menyelamatkan sumber-sumber mata air, seperti Gunung Bentuang sebagai IBU MATA AIR KITA yang saat ini kaki gunung Bentuang itu mengalami penghancuran.

Hal yang sama disampaikan juga oleh peserta pertemuan dari wilayah Kecamatan Tayan Hulu bahwa gunung SEMAUNG yang berada diantara Desa Kedakas dan Pandan Sembuat juga bersifat Urgen dan Mendesak untuk dijaga, dilestarikan dan diselamatkan dari keterancaman pembangunan perkebunan serta pertambangan batu disekitar kaki Gunung tersebut.

Pada kesempatan yang sama Ketua Dewan Adat Dayak Kecamatan Kembayan Yoseph Andi,SP bersama Sekretaris DAD Kecamatan Kembayan Drs. Yosep juga menyampaikan bahwa keprihatinan terhadap Sumber Mata Air dan DAS saat ini sangat Urgen dan Mendesak.


Pihak DAD mengharapkan peran serta dari Masyarakat Adat agar dapat menjaga, merawat sumber-sumber mata air yang ada disekitar mereka, sehingga mereka dapat mengkonsumsi air yang bersih dan berkelanjutan.

Kepada pemerintah Sekretaris DAD Kecamatan Kembayan Drs. Yosep berharap agar pemerintah menghentikan pemberian ijin untuk pengembangan perkebunan kelapa sawit dan khususnya kepada perusahaan, karena selama ini  perkebunan kelapa sawit skala besar telah menjadi faktor penyebab proses rusaknya lingkungan hidup dan mengeringnya Sumber Mata Air sampainya.


Pertemuan Bersama ini menghasilkan beberapa komitmen bersama sebagai berikut :

1. Melakukan tindakan peringatan dini, penegakan hukum dan mengoptimalkan pengawasan terhadap praktik penebangan liar baik oleh pemerintah maupun masyarakat.

2. Tidak memberikan ruang bagi pengembangan perkebunan kelapa sawit, terutama di daerah sumber Mata Air, Daerah Aliran Sungai dan Danau.

3. Melakukan pemulihan secara nyata terhadap DAS dan sumber mata air yang rusak dengan REBOISASI.

4. Tanaman kelapa sawit yang ditanam sekitar bantaran sungai ditebang atau dicabut, dan diganti dengan tanaman pohon lainnya.

5. Penambangan emas dan galian C di tepi sungai dihentikan.

6. Tidak melakukan penubaan ikan dengan bahan  berbahaya beracun (B3) dan strum.

7. Tidak membuang sampah dan plastik di sungai.

8. Melindungi Hutan dan Tembawang sebagai Sumber Mata Air.










Share:

BAKSOS OMK PARSOK DI GEREJA KATOLIK SANTO ROBERTUS SANJAN KUNUT DIHADIRI RATUSAN ORANG



Orang Muda Katolik (OMK) Paroki Kristus Raja Sosok Melaksanakan kegiatan Bakti Sosial serta pembinaan Iman Orang Muda Katolik di lingkungan Gereja Katolik Santo Robertus Sanjan Kunut, pada Kamis 7 Maret 2019. Kegiatan di mulai pukul 07.00 wib dan berakhir hingga pukul 20.30 wib.


Hadir Pada kegiatan ini P. Fidelis Siagian,Pr sebagai Pastor pembina OMK Paroki Kristus Raja Sosok, Bernadeta Ketua OMK Parsok dan Herkulanus Yuda sebagai koordinator kegiatan baksos OMK ini.

Kegiatan ini dihadiri ratusan Orang Muda Katolik yang terdiri dari OMK pusat Paroki serta OMK dari Stasi-Stasi diwilayah Paroki Kristus Raja Sosok.

Kegiatan Baksos kali ini dipusatkan di sebuah gereja Stasi Santo Robertus kampung Sanjan Kunut Paroki Kristus Raja Sosok Keuskupan Sanggau. Adapun menjadi sasaran kegiatan, peserta baksos membantu umat dalam pengerjaan pembangunan pagar beton keliling bangunan gereja, penggalian lobang Septic Tank dan penggalian parit pembuangan air di bagian belakang bangunan gereja.




Dalam penyampaiannya koordinator Humas Herkulanus Yuda menyampaikan banyak terimakasih kepada para OMK peserta baksos, para penyumbang Dana dan Material untuk pelaksanaan kegiatan serta kepada umat Katolik Sanjan Kunut yang sudah bersedia menerima kunjungan Baksos dari para OMK Separoki KR Sosok.

"Saya tidak lupa mengucapkan banyak terimakasih kepada kawan-kawan khusus di wilayah Paroki Kristus Raja Sosok yang dengan rendah hati dan gembira yang luar biasa membantu dan melayani gereja." Sampainya.

Sementara itu ketua Panitia Pembangunan Gereja Katolik Santo Robertus Sanjan Kunut Fransiskus Sudomo juga menyampaikan "Kami mengucapkan banyak terimakasih kepada peserta Baksos yang hadir pada hari ini, juga kepada penyumbang donatur yang tidak dapat kami sebut satu-persatu dan juga kepada Pastor Fidelis yang berupaya membantu kami juga di gereja Santo Robertus Sanjan Kunut serta seluruh yang bekerja pada hari ini, sampai akhirnya sore ini, kegiatan ini dapat selesai dengan baik." Sampainya.

Hal senada juga disampaikan oleh ketua Umat Katolik  Sanjan Kunut L. Solihin "Terimakasih atas kunjungan OMK yang telah membantu kami bekerja gotong royong untuk membangun pagar sekeliling gereja Stasi Sanjan Kunut. Terimakasih juga kepada Pastor Pembina pembangunan serta kepada Ketua OMK, terimakasih juga kepada para donatur-donatur yang telah memberi sumbangan dan kepada semua umat yang telah bekerja bakti bersama OMK pada sore ini'. Sampainya.

Kegiatan kerja lapangan bakti Sosial OMK Parsok ini berakhir pukul 16.00 wib dan kegiatan dilanjutkan dengan mandi, makan serta Pujian dan Penyembahan pada pukul 17.00 s/d 18.00 wib dan dilanjutkan renungan hingga sayonara pada pukul 20.30 wib.



Share:

PERGANTIAN IMAM DIPAROKI KRISTUS RAJA SOSOK MARET 2019

seputartayanhulu.blogspot (Paroki KR Sosok) - Umat Katolik se Paroki KR Sosok harus mengikhlaskan keberangkatan salah seorang imam muda P. Vinsensius,Pr yang selama ini sebagai pembina Putra dan Putri altar (Misdinar) serta penyuluh kegiatan Katekese di Paroki KR Sosok untuk melanjutkan tugas pelayanan ditempat yang baru yaitu di Gereja Katolik Hati Kudus Yesus Katedral Sanggau.


Perpindahan para imam di wilayah Keuskupan Sanggau ini berdasarkan Keputusan Bapa Uskup Sanggau Mgr. Yulius Mencucini,CP sesuai SK yang mulai berlaku pada 10 Maret 2019.

Untuk perpindahan kali ini Bapa Uskup memindahkan P. Vinsensius,Pr dari Paroki KR Sosok yang sudah bertugas selama kurang lebih 9 bulan terhitung sejak Kedatangannya di Parsok pada tanggal 24 Juni 2018 lalu hingga minggu 3 Maret 2019 melaksanakan tugas akhir pelayanan di Paroki KR Sosok dan melanjutkan tugas pelayanan gereja di tempat baru Paroki Katedral Sanggau.

Adapun sebagai pengganti dari P. Vincent Bapa Uskup menempatkan P. Suprianus Nong,Pr yang sebelumnya bertugas sebagai Pastor Kepala di Gereja Hati Kudus Yesus Paroki Batang Tarang untuk bertugas di Paroki KR Sosok.

Keberangkatan dan Kedatangan Imam di Paroki KR Sosok dilaksankan misa Pisah-Sambut, hadir empat orang imam untuk merayakan perayaan Ekaristi bersama pada Minggu 03/03/19 yaitu P. John Edi,Pr; P. Fidelis Siagian,Pr; P. Vinsensius,Pr dan P. Suprianus Nong,Pr.


Setelah Misa kegiatan dilanjutkan dengan acara ramah-tamah di aula Paroki Kristus Raja Sosok, yang sekaligus sebagai ajang untuk menyampaikan Kesan dan Pesan oleh Ketua WKRI, Ketua DPP, Pastor Kepala, Pastor Vincent dan Pastor Suprianus Nong.

Acara berlanjut dengan penyerahan cendramata dari perwakilan umat Katolik Paroki KR Sosok kepada Pastor Vincent sebagai kenang-kenangan dari Umat Paroki Sosok.

Dikesempatan lain, melalui pesan whatsApp nya di Group Pemimpin Umat Se-Parsok Ketua umat Stasi Buluh Empirit Pak ABI begitu sapaannya menyampaikan terimakasih kepada Pastor Vincent atas pelayanannya kepada umat Katolik di Stasi Buluh Empirit dan Paroki Sosok secara umumnya "Terimakasih atas pelayanan selama ini di stasi buluh empirit  dan paroki sosok pada umumnya.. Kami akan selalu merindukan pastor Vinsen, kapan pun itu. Selamat bertugas ditempat yg baru..." sampainya melalui Pesan WhatsApp dalam Group tersebut.

Memang bagi umat Katolik di Paroki Sosok kebersamaan bersama Pastor Vincent sangat terasa singkat, karena baru hanya kurang lebih 9 bulan beliau harus sudah dipindah tugaskan.

Namun meskipun demikian, umat juga berterimakasih karena Bapa uskup langsung mengganti tenaga pelayanan dengan Imam muda juga, sehingga pelayanan Pastoral di wilayah Paroki KR Sosok dapat berjalan seperti biasanya.

Dikesempatan yang yang sama melalui pesan WhatsApp nya Pastor Vincent menyampaikan ucapan terimakasih, permohonan maaf serta mohon dukungan Doa bagi tugas pelayanannya ditempat yang baru.

"Terima kasih atas dukungan, kerjasama, dan doa dari para pemimpin umat selama saya bertugas di Paroki Sosok." Sampainya.

Beliau menambahkan "Mohon maaf jika selama ini ada perkataan dan perbuatan saya yg kurang berkenan di hati." Ungkapnya.

Beliau juga berharap dukungan Doa dari umat Paroki Sosok kepada dirinya, agar ia mampu menjalani tugas pelayanannya "Dan saya mohon doanya, semoga saya dapat menjalankan tugas dan tanggung jawab saya dengan baik dan benar di paroki yg baru. Tuhan Yesus memberkati" sampainya


Share:

STOP KRIMINALISASI

STOP KRIMINALISASI
MAD

Ucapan Selamat

Ucapan Selamat
Selamat Natal dan Tahun Baru

IKLAN

IKLAN
Pasang Iklan disini 0852 4996 2992

LOGO

LOGO
Garuda Pancasila

Categories

Label

Total Tayang Postingan

Mari Berkontribusi

Mari Berbagi Informasi...!!!
Tuangkan informasi di sekitar anda dengan mengirimkan Narasi/Tulisan beserta dokumentasi nya kepada Kami. di No WA.0852.4996.2992

Pages