• Informasi Tayan Hulu

    Dalam Situs ini kami akan bergai informasi yang terjadi di seputar Kecamatan Tayan Hulu.

  • Kriminal

    Kami juga akan menyajikan Informasi Kriminal yang terjadi di Seputar Kabupaten Sanggau.

  • This is default featured slide 3 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

  • This is default featured slide 4 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

  • This is default featured slide 5 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

CORAT-CORET NATAL DARI KAMPUNG


Semoga Damai Natal yang dibawa oleh Sang Kristus Penyelamat Dunia menjadi berkat yang menjadikan kita "Hidup Sebagai Sahabat Bagi Semua Orang" (bdk. Yoh 15:14-15).

Dan semoga Warga Masyarakat terutama warga Kecil (Masyarakat Kampung, kota yang selama ini terpinggirkan, yang belum merasakan RASA KEADILAN sebagai warga Negara yang Merdeka) dapat merasakan Berkat Natal ini sebagai moments untuk menguatkan diri dengan menanamkan perilaku persahabatan antar sesama, agar dapat memperjuangkan secara bersama Keadilan diantara mereka.

Dan semoga Berkat Natal ini mewujudkan Persahabatan bagi Semua orang agar perjuangan masyarakat mendapatkan Berkat dan Rahmat yang melimpah dari Sang Kristus yang telah lahir kedunia ini, dan semoga berkat kelahiran Sang Kristus kuasa Iblis (Sikap Keserakahan, Penindasan, Ketidakadilan dan Kesombongan diri) di Hancurkan oleh Terang Sang Surga/Kristus diatas bumi ini agar Damai disurga dapat turun kedunia dan dirasakan oleh semua makluk ciptaan Nya.

Akhir kata, kami sekeluarga mengucapkan Selamat Natal 25/12/19 dan Selamat Menyambut Tahun Baru 2020...!

Salam Damai Kristus...!

By : Hendrik Hendi
🙏🙏🙏


Share:

MARI KEMBALIKAN MARWAH HUTAN ADAT DI SEKITAR KITA

Foto : Dok. Hendrikus Hendi
Lokasi : Kawasan konservasi "PERIJI ATANG" Dusun Kedian Desa Kedakas

seputartayanhulu.blogspot.com SEKADAU - Kepala Desa Tapang Semadak Theresia Yusmini berharap perhatian dunia bagi masyarakatnya yang telah menjaga kelestarian hutan adat sebagai bagian paru-paru dunia.
Theresia Yusmini menceritakan perjuangan masyarakat Desa Tapang Semadak dalam menjaga kelestarian hutan adat yang berada di desa tersebut.
Hingga pada akhirnya mendapatkan SK Pengakuan Hutan Adat baik dari Pemerintah Daerah Kabupaten Sekadau maupun Pemerintah Pusat Republik Indonesia.
Yakni SK Bupati Nomor 180/392/HK-A/2016 Tanggal 28 Desember 2016. dan SK Presiden Nomor 1152/ MENLHK-PSKL/PKTHA/PSL.0/3/2017.
"Setelah dapat SK dari Kementerian Lingkungan Hidup, maka kami dari pemerintahan desa akan terus berupaya untuk tetap melestarikan dan menjaga hutan adat yang kami miliki," ujarnya, Rabu (11/12/2019).

Theresia menyebut Pemdes juga selalu mengimbau masyarakat tentang larangan menebang pohon di hutan adat tersebut.
Tak hanya memberikan imbauan, Pemdes Tapang Semadak saat ini juga sedang berupaya untuk mengembangkan ekowisata di sekitaran hutan adat itu, tanpa menggangu kondisi hutan adat yang bernama Rimba Tawang Panyai itu.
Adapun berbagai upaya yang akan dilakukan Pemdes dalam menjaga dan melestarikan keberadaan Hutan Adat Rimba Tawang Panyai itu seperti akan dibuat pintu gerbang Hutan Adat Tawang Panyai.

“Selain itu akan membuat akses jalan menuju Hutan Adat Rimba Tawang Panyai. Pemdes juga akan membuat rambat beton yang akan mengelilingi hutan adat,” sampainya.

Upaya lain yang dilakukan yaitu membuat homestay diluar Hutan Adat Rimba Tawang Panyai sehingga pengunjung dapat bersantai bersama keluarga.
“Akan dibuat pula plang nama-nama pohon yang ada di Hutan Adat Rimba Tawang Panyai sehingga anak cucu kita tahu akan nama pohon-pohon tersebut yang semakin lama semakin punah,” ujarnya.

Dengan rencana yang begitu besar, Theresia Yusmini mengatakan tentu pihak desa tidak bisa bekerja sendiri untuk mewujudkannya.
"Dibutuhkan kerja sama yang baik dengan pihak pemerintah maupun swasta untuk men-support baik secara moril maupun materil sehingga objek wisata hutan adat Rimba Tawang Panyai ini nantinya tidak hanya menjadi dongeng sebelum tidur bagi anak-anak kita," ungkapnya.

Ia berharap keberadaan Hutan Adat Rimba Tawang Panyai dapat dipandang sebagai aset yang sangat berguna bagi masyarakat kabupaten Sekadau maupun wisatawan luar. Baik dari potensi Ekonomi, Adat dan budaya.

Judul Asli :
*AKAN BIKIN EKOWISATA HUTAN ADAT RIMBA, KADES HARAP DUKUNGAN SEMUA PIHAK*

Sumber : https://pontianak.tribunnews.com/2019/12/13/akan-bikin-ekowisata-hutan-adat-rimba-kades-harapkan-dukungan-semua-pihak

#Halaman Facebook Lembaga Bela Banua Talino#

#HutanAdat
#TpSambasTpSemadak
#TawangPanyai
#LBBT
#KabSekadau
#KalBar

Berikut dibawah adalah Foto Dokumentasi seputartayanhulu.blogspot.com







Share:

MOBIL TANGKI TABRAK PENGENDARA BISON TEWAS DI TEMPAT


SOSOK seputartayanhulu.blogspot.com - Lakalantas antara mobil tangki Mitshubishi KB 8817 DD yang dikemudi oleh SABRI, laki-laki, 29 th, karyawan swasta, Islam beralamat di Dsn. Lintang RT. 01 Desa Suka Gerundi Kec. Parindu Kab. Sanggau dengan sepeda motor Yamaha Byson KB 2521 DZ yang dikendarai oleh BANYA, laki-laki, 40 th, Katholik, swasta beralamat di Dsn. Tanjung Robokan Desa Semayang Kec. Kembayan Kab. Sanggau.

Tabrakan terjadi dijalan raya Sosok - Kembayan tepatnya di Simpang PKS PT. SABW Dusun Simpang Tanjung Desa Binjai Kecamatan Tayan Hulu Kab. Sanggau pada Selasa 10/12/19 sekira pukul 05.30 wib pagi menewaskan 1 orang pengendara sepeda motor Yamaha Bison.

Kronologis :

Sepeda motor Yamaha Byson yang dikendarai Sdr. BANYA datang dari arah Simpang Tanjung menuju kembayan, setibanya di Jalan Raya Sosok - Kembayan Dsn. Simpang Tanjung Desa Binjai Kec. Tayan Hulu Kab. Sanggau tepatnya depan Simpang PKS PT. SABW menabrak jalan yang berlubang sehingga oleng kekanan dan masuk kelajur kanan, dan pada saat masuk kelajur kanan dari arah berlawanan datang mobil tangki yang dikemudikan sdr. SABRI sehingga sepeda motor Yamaha Byson tertabrak dan terseret.


Adapun identitas korban adalah Nama BANYA, laki-laki, 40 th, Katholik, swasta beralamat di Dsn. Tanjung Robokan Desa Semayang Kec. Kembayan Kab. Sanggau meninggal di TKP dengan kondisi pecah pada bagian kepala.

Sampai dengan berita ini diturunkan korban sudah di bawa ke Puskesmas Sosok dan akan dibawa kerumah duka di Desa Semayang.

Sedangkan unit kendaraan Mobil Tanki dan Sepeda Motor sudah diamakan oleh Pihak Polsek Tayan Hulu di Mapolsek Tayan Hulu.

(RED)
Share:

BIMTEK REPLIKASI INOVASI DESA KECAMATAN TAYAN HULU TERLAKSANA DENGAN SUKSES

Foto Bersama Peserta, Narasumber dan Penyelenggara
Foto : Hendrikus Hendi
Tayan Hulu (seputartayanhulu.blogspot.com) - Tim Pengelola Inovasi Desa (TPID) Kecamatan Tayan Hulu memfasilitasi penyelenggaraan kegiatan Bimbingan Teknis Replikasi Inovasi Desa. Kegiatan Bimtek kali ini mengangkat tema "Menggali Kesiapan Desa Dalam Melaksanakan Komitmen untuk Mereplikasi Pembangunan Inovatif, Tepat Guna dan Tepat Sasaran Menuju Kemandirian Desa" kegiatan terlaksana pada Selasa 22/10/19 kemarin.

Kegiatan dibuka oleh Plt. Kasi Pemerintahan Kecamatan Tayan Hulu Bpk. Mardin dan dihadiri oleh Plt. Kasi Pembangunan Desa Muhamad Suparman beserta berapa orang staf DPMPemdes Kab. Sanggau; Kasubbag Perencanaan dan Akuntabilitas Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perikanan Kabupaten Sanggau Muhammad Farkhan Babara,SP, M.Si; Tenaga Ahli P3MD Kabupaten Sanggau Bpk. Muzanni dan Ibu Subaidah; Para Pendamping Desa Kecamatan beserta Pendamping Lokal Desa; Para Kepala Desa dan Sekdes Sekecamatan Tayan Hulu.

Maksud dan Tujuan dari kegiatan ini disampaikan oleh Ketua Tim Pengelola Inovasi Desa (TPID) Kecamatan Tayan Hulu Ariska Kusuma adalah agar pihak Pemerintah Desa dapat mempersiapkan segala hal yang berkaitan dengan komitmen Desa-Desa dalam mengelola keuangan Desa yang bersumber dari ADD dan DD.

"Kegiatan ini diselenggarakan untuk mereplikasi Komitment Desa yang tertuang dalam kartu komitment Bursa inovasi Desa untuk pembangunan yang Inovatif danTepat sasaran dalam Hal infrastruktur, SDM dan Kewirausahaan" sampainya.

Memang melihat situasi pengelolaan keuangan desa saat ini, banyak desa-desa yang merasa kebingungan untuk melaksanakan pembangunan yang inovatif dengan anggaran yang ada, sehingga kegiatan Bimtek hari ini dirasakan beberapa peserta sangat baik dan tepat dilaksanakan. Bahkan mereka berharap kedepannya pelaksanaan Bimtek ini bisa menghadirkan Narasumber yang sesuai dengan bidang yang akan menjadi target inovasi mereka.

Dari pihak penyelenggara dalam hal ini TPID Kecamatan Tayan Hulu menyampaikan bahwa pelaksanaan kegiatan ini adalah sebagai realisasi dari program kerja TPID serta didukungan para PD, PLD dan Camat Tayan Hulu.


Share:

RITUAL NOTO'NK DAYAK PERUAN KAMPUNG MAK POMPONG KECAMATAN TAYAN HULU

Foto Bersama Ketua DPRD Kab. Sanggau dan Masyarakat Adat Penyelenggara Noto'nk di Mak Pompong
Foto : Hendrikus Hendi seputartayanhulu.blogspot.com
Mak Pompong, seputartayanhulu.blogspot.com - Sudah menjadi agenda rutin dikampung Mak Pompong Desa Janjang Kecamatan Tayan Hulu Kabupaten Sanggau, setiap tahunnya merayakan acara Ritual Adat Noto'nk. Kali ini kegiatan dilaksanakan pada bulan Agustus tepatnya pada Jumat 06/09/19 sampai dengan Minggu 08/09/19 lalu.

Foto Bersama para Kamang atau Penari Roh
Foto : Hendrikus Hendi seputartayanhulu.blogspot.com
Kegiatan ini diselenggarakan oleh Masyarakat Adat setempat guna menghormati roh leluhur yang berjasa di kampung ini pada zaman purbakala.

Penghormatan ini dilakukan dengan cara menyelenggarakan Ritual Adat Sakral Noto'nk (Ritual Pemberian makan kepada Tengkorak Kepala milik leluhur Masyarakat setempat).


Foto Bersama Menghadap Tengkorak Kepala Panglima Sina dan Perangkat Ritual Noto'nk
Foto : Hendrikus Hendi seputartayanhulu.blogspot.com
Pemberian makan ini dilakukan lantaran Masyarakat Adat setempat meyakini/mempercayai bahwa Roh yang Mendiami Tengkorak Kepala dari leluhur mereka masih hidup dan ada bersama-sama dengan mereka.

Roh Leluhur ini diyakini Masyarakat menjadi pembatu mereka dalam kehidupan sehari-hari, ketika ada anggota dari masyarakat setempat yang mengalami nasib untung dan malang.

Kegiatan kali ini dihadiri oleh Ketua DPRD Kabupaten Sanggau Bpk. Jumadi, S.Sos dan PJ Kepala Desa Janjang Bertus.

Pemukulan Gong Penutup Rangkaian Kegiatan Noto'nk oleh Ketua DPRD Kabupaten Sanggau Bpk. Jumadi, S.SosFoto : Hendrikus Hendi seputartayanhulu.blogspot.com
Dalam kesempatan itu Ketua DPRD kabupaten Sanggau Bpk. Jumadi, S.Sos menyampaikan "bahwa ini adalah kegiatan tahunan yang selalu dilakukan oleh masyarakat disini, sy sebagai ketua DPRD memang setiap tahun hadir disini. Nah, yang saya tahu secara khusus di Sanggau dan Kecamatan Tayan Hulu Desa Janjang hanya yang masih melaksanakan Noto'nk itu di dusun Mak Pompong, ini yang saya tahu" sampainya.

Beliau menambahkan "inikan suatu tradisi yang sakral yang belum tentu semua dusun ada, dan saya menyambut sangat baik ini pelestarian budaya seperti ini. Noto'nk ini boleh kita kategorikan dengan istilah bahasa memberi makan, memberi makan tengkorak. Namun yang ada saat ini khusus di dusun Mak Pompong ini, tengkoraknya tidak utuh karena dimakan waktu sudah begitu lama. Tetapi masyarakat masih melakukan ini, melestarikan Noto'nk ini setiap tahun. Harapan saya ini selalu dilestarikan dalam rangka menunjukkan tradisi Masyarakat Dayak yang ada di Sanggau ini. Ini yang tentunya harus diketahui oleh kaum muda Dayak, supaya generasi muda ini tau bahwa ini loh tradisi Dayak zaman dulu, orang-orang tua dulu bekayau-ngayau sehingga terjadilah Noto'nk" tambahnya.

Persiapan Pembacaan Mantra/Pamang (Doa Kepada Tuhan Yang Maha Esa melalui bantuan Roh Para Leluhur
Foto : Hendrikus Hendi seputartayanhulu.blogspot.com
Hal senada juga disampaikan oleh PJ Kepala Desa Janjang Bertus, beliau sangat mendukung kegiatan seperti ini diselenggarakan dan dilestarikan "ini memang perlu dilestarikan betul-betul ini, karena biasa Noto'nk ini bukan hanya khusus di dusun ini sendiri tapi mayoritasnya Kedesaan. Tapi diawal kemudian tahun nanti saya dorong semualah masyarakat yang ada di Mak Pompong, harus bersatu, berjiwa tanggungjawab, bekerjasama harus ada gotong royong. Mengingat tradisi-tradisi seperti inilah yang perlu kita galakan kedepan, masukan program dianggaran-anggaran kedepan seperti DD, ADD maupun dianggaran Kabupaten diajukan dalam bentuk proposal" sampainya.

Dikesempatan yang sama Ketua Panitia Yohanes Ciah, menyampaikan ucapan terimakasih kepada para hadirin undangan serta seluruh masyarakat setempat, yang sudah berpartisipasi sehingga kegiatan ini dapat terlaksana dengan baik. "Kami ucapkan terimakasih kepada Ketua Dewan Kabupaten Sanggau Bpk. Jumadi, S.Sos dan bersama dengan Kesra Kecamatan Tayan Hulu dan sekaligus PJ Desa Janjang, sy mengucap terima kasih atau syukur kepada bapak ibu yang hadir saya undang pada acara ini" sampainya.

Kegiatan Noto'nk diawalai dengan ritual pembuka yang oleh Masyarakat Adat setempat disebut "NYOLOR" pengambilan Tengkorak Kepala dari tempat penyimpanan khusus yang disebut Panca (Pondok Kecil tempat penyimpanan benda-benda pusaka keramat).

Kemudian dilanjutkan dengan Ritual "MOGO" Membunuh babi (Ngubes Wek) dengan dengan Tombak Pusaka dan Membawa Ayam Jantan menari sebelum dibunuh dengan cara di pillas lehernya, dilanjutkan Ritual "TOTO'NK" yaitu ritual Mengumpan Tengkorak dari Leluhur kemudian dilanjutkan dengan Ritual penutup yaitu Ritual "NGANYUT PERAHU AMOT" Ritual ini di maksud untuk membuang Sial dan Sakit Penyakit dengan cara menghanyutkan perahu mini yang di buat khusus untuk Acara ini.

Menurut kepercayaan Masyarakat Adat setempat Ritual Gawai Noto'nk ini dilaksanankan untuk memberik makan Roh Leluhur serta memandikan Tengkorak Leluhur yang dianggap melindungi warga kampung dan anak cucu dari segala marabahaya, Ritual ini juga sebagai Doa untuk minta salamat tuah rajaki dijauhkan dari marabahaya serta hama penyakit yang menganggu segala tanaman dan manusia serta meminta hasil padi yang Melimpah Ruah ditahun yang akan datang.



Share:

BID 2019 CLUSTER III : WUJUDKAN DESA YANG MAJU MANDIRI DAN TERDEPAN

Foto : Hendrikus Hendi
Tayan Hulu (STH) - Setelah mempersiapkan berbagai hal akhirnya Bursa Inovasi Desa tahun 2019 untuk Cluster III yang terdiri dari Kecamatan Parindu, Tayan Hulu dan Balai terselenggarakan dengan baik. Kegiatan dilaksanakan di Gedung Yayasan Cahaya Kemuliaan Kecamatan Tayan Hulu Kabupaten Sanggau pada Kamis,22/08/2019.

Hadir pada kesempatan ini Bupati Sanggau yang dalam hal ini diwakili oleh sekretaris DPM-Pemdes Kabupaten Sanggau Bpk. Rizma Aminin; Perwakilan DPM-Pemdes Provinsi Kalbar; Kepala OPD Kabupaten Sanggau atau Pejabat yang mewakili; Camat Tayan Hulu Drs. Anselmus; Forkompincam; Para Kades; BPD; Tokoh Adat; Tokoh Agama dan undangan lainnya.

Kemudian hadir juga dari Tim P3MD yaitu TAM PPID (Pengelolaan Pengetahuan Inovasi Desa) Prov. Kalbar Bpk. Joni Riduin; TAM PKPID (Tenaga Ahli Madiya Pengembangan Kapasitas Program Inovasi Desa) Prov. Kalbar Bpk. Nanang Yunani; Koordinator P3MD Kab.Sanggau sekaligus TA PMD Bpk Abdul Kadir,Sp; Para TA P3MD Kab. Sanggau; Para PD, PLD serta para TPID Secluster III Kecamatan Parindu, Tayan Hulu dan Balai Batang Tarang.

Pada kesempatan tersebut Camat Tayan Hulu, Anselmus menyampaikan terimakasih kepada tim inovasi desa yang telah memilih Kecamatan Tayan Hulu menjadi tuan rumah dalam pelaksanaan bursa inovasi desa cluster III.

“Kita harapkan dari pelaksanaan bursa inovasi desa ini akan bisa melahirkan program-program yang benar-benar mendukung pembangunan desa dengan melalui dana pusat. Dengan kegiatan ini juga berharap terjalinnya sinergisitas mulai dari tingkat bawah yakni pemerintah desa, pemerintahan kecamatan, pemerintahan provinsi hingga pemerintahan pusat menjadi satu garis lurus dan mempunyai tujuan yang sama melalui sinergisitas tersebut,” kata Camat Tayan Hulu Anselmus.

Pada kesempatan yang sama, sebelum dibuka secara resmi oleh Bupati Sanggau dalam hal ini diwakili Sekretaris DPM-Pemdes Kabupaten Sanggau, Rizma Aminin menyampaikan pada intinya sama dengan apa yang sudah disampaikan oleh Camat Tayan hulu yakni agar kita fokus, komit dan mempunyai semangat untuk memajukan desa.

“Kegiatan bursa inovasi desa pada prinsipnya sebagai upaya dari Pemerintah Pusat dan Pemerintah Kabupaten dalam meningkatkan kualitas penyelenggaraan pembangunan dari dana desa dan alokasi dana desa,” jelas Sekretaris DPM-Pemdes Kabupaten Sanggau Rizma Aminin.

Kegiatan bursa inovasi desa yang dilaksanakan merupakan melihat dari daerah lain yang sudah berhasil, sehingga untuk didokumentasikan dan disosialisasikan agar bisa penukaran pikiran, untuk menjadi acuan dalam pembangunan desa yang maju dan mandiri.

“Seperti yang disampaikan oleh Pak Presiden RI bahwa pembangunan dimulai dari pinggiran atau desa, sehingga pemerintah menempatkan desa sebagai garda paling depan soal pembangunan. Perlu disampaikan juga bahwa kegiatan bursa inovasi desa ini bukan merupakan semata-mata untuk menghabiskan anggaran dan bukan untuk mensukseskan program pemerintah pusat dan pemerintah kabupaten, akan tetapi untuk kemajuan dan kesejahteraan masyarakat yang ada di desa,” tegasnya.

Lanjut dikatakannya, ketika membangun maka harus fokus, karena kalau bukan kita yang membangun daerah kita sendiri, maka jangan pernah mengharapkan orang lain untuk membangun.

“Maka dengan melalui program pemerintah ini, agar bisa dimanfaatkan dengan baik, agar terwujudnya masyarakat di perdesaan yang maju dan mandiri. Perlu disampaikan juga bahwa rajin-rajinlah berkoordinasi, karena kita tidak bisa kerja sendiri. Maka dari itu perlu koordinasi secara berkelanjutan dan berkesinambungan dengan OPD-OPD yang ada di Kabupaten Sanggau,” ujarnya.

Lebih lanjut, Rizma Aminin selaku Sekretaris DPM-Pemdes Kabupaten Sanggau mengatakan yakin dengan kehadiran kita pada kesempatan ini, memiliki komitmen yang sama, yakni; untuk mewujudkan desa yang maju, mandiri dan terdepan.

Setelah menyampaikan sambutan-sambutan kegiatan dilanjutkan dengan pemotongan Pita oleh Camat Tayan Hulu dan Sekretaris DPM-Pemdes untuk menuju stand Bursa A,B dan C yang menawarkan berbagai menu Nasional Bidang Infrastruktur, Kewirausahaan dan Sumber Daya Manusia.

Dipenghujung acara Bursa Inovasi Desa ini, panitia menyampaikan beberapa laporan terkait partisipasi kehadiran desa-desa secluster III.

Berikut laporan kehadiran Desa di acara BID Cluster III tahun 2019 :
1. Tayan Hulu jumlah desa ada 11 desa, kehadiran desa ada 11 desa dengan jumlah peserta 32 orang yang terdiri dari laki-laki 28 orang dan perempuan 4 orang.
2. Parindu jumlah desa ada 14 desa, kehadiran desa ada 13 desa dengan jumlah peserta 32 orang yang terdiri dari laki-laki 26 orang dan perempuan 6 orang.
3. Balai jumlah desa ada 12 desa, kehadiran desa ada 13 dengan jumlah peserta 32 orang yang terdiri dari laki-laki 30 orang dan perempuan 2 orang.


Sedangkan penempelan kartu smile yang terbanyak dari bursa A adalah nomor 12 Sarana Olah Raga Desa (Sorga Desa) dengan jumlah smile tertempel sebanyak 25 smile. Untuk bursa B adalah nomor 17 Pengembangan dan Pengelolaan Destinasi Wisata Melalui BUMDesa sebanyak 15 smile tertempel dan untuk bursa C adalah nomor 6 Pos Gizi Ibu Hamil untuk Penanganan Stunting sebanyak 28 smile tertempel. Dan untuk keseluruhan smile terpasang ada 237 smile terdiri dari Infrastruktur 73 smile, Ekonomi 85 smile dan PSDM ada 115 smile.





Share:

HIMAS 2019 MERAUKE : LESTARIKAN ADAT GUNA MEMPERERATKAN SILAHTURAHMI TNI-MASYARAKAT

#Bersama Suku Kanum, Satgas Yonif Mekanis Raider 411/Divif 2 Kostrad Peringati Hari Internasional Masyarkat Adat Sedunia (HIMAS)#

Sumber : Info Media Indonesia
Pendiv2 - Pos Rawabiru Satgas Yonif Mekanis Raider 411 Kostrad bersama Suku Kanum gelar acara peringatan Hari Internasional Masyarakat Adat Sedunia (HIMAS) bertempat di kampung Rawabiru, Distrik Sotta, Kab.Merauke. Jumat (9/8).

Perayaan HIMAS digelar setiap tanggal 9 Agustus oleh PBB dan Masyarakat Adat di berbagai negara, termasuk Indonesia. Dalam perayaan di Kampung Rawabiru hari ini di isi dengan kegiatan kirab keliling kampung sambil memainkan alat musik khas suku Kanum, tarian adat dan bernyanyi bersama dengan di akhiri dengan acara makan-makan bersama di Pos.

Sumber : Info Media Indonesia
Komandan Pos Rawabiru Letda Inf Raden Adityas menyampaikan, kita bersama-sama warga kampung Rawabiru mengadakan acara peringatan Hari Internasional Masyarakat Adat Sedunia sebagai bentuk melestarikan budaya adat guna mempererat hubungan silaturahmi dengan masyarakat.

Sementara itu Dansatgas Yonif Mekanis Raider 411 Kostrad Mayor Inf Rizky Aditya S.Sos., M.Han., mengatakan kegiatan yang di laksanakan di Pos Rawabiru bersama Suku Kanum merupakan salah satu upaya menjaga persatuan dan kesatuan bangsa melalui budaya adat.

“Kita (Satgas) akan selalu membina hubungan baik dengan masyarakat, salah satu nya adalah dengan melestarikan budaya adat setempat, sehingga kedepan akan tercipta ikatan kekeluargaan yang kuat antara Satgas dan Masyarakat di sekitar pos,” ungkap Dansatgas.

Bapak kepala suku Harun Khoi Dimar menyampaikan, ucapan terimakasih banyak kepada bapak TNI dari Satgas Yonif Mekanis Raider 411 Kostrad yang telah menyelenggarakan acara peringatan Hari Masyarakat Adat Sedunia di kampung Rawabiru, semoga semakin memperat hubungan silaturahmi kita semua.

Sumber : Info Media Indonesia - TNI



Share:

PERAYAAN HIMAS 2019 DIKUALA DUA : PEMERINTAH DAN PEGIAT SOSIAL DORONG PENGAKUAN HAK-HAK MASYARAKAT ADAT

Foto Bersama Penyerahan Tempayan dan Topi Panglima Dayak kepada Perwakilan Pemda Provinsi Bpk. Hermanus, M.Si dan Beberapa Kepala OPD di Kabupaten Sanggau sebagai bentuk penyerahan Tanggungjawab bersama untuk Menjaga, Melestarikan dan Melindungi Hak Cipciptaa.
Foto : Hendrikus Hendi
Kuala Dua - Perayaan Hari Internasional Masyarakat Adat Sedunia yang diselenggarakan  oleh Komisi Keadilan, Perdamaian dan Keutuhan CiptaanNya (JPIC Bruder MTB) bekerja sama dengan KOMPRA, DAD Kec. Kembayan dan Pemda Kabupaten Sanggau serta didukung oleh beberapa NGO/Organisasi Masyarakat Sipil yaitu PPSDAK, WALHI Kalbar, PPKS, AMAN Kalbar, Elpagar dan KKDS yang dilaksana mulai Kamis 08 Agustus hingga Jumat 9 Agustus 2019 lalu akhirnya dapat terlaksana.

Perayaan HIMAS tahun 2019 ini mengangkat tema Nasional "Meneguh Tekad Memperkuat Akar dan Mengedepankan Solusi" sedangkan untuk tema khusus daerah Kalimantan Barat, mengingat saat ini dikalbar khususnya kabupaten Sanggau sedang berlangsung Program redistribusi TORA, sehingga perayaan HIMAS tahun ini mengangkat tema "Percepatan Reforma Agraria, Penyelesaian Konflik Agraria dan Lingkungan Hidup Dalam Upaya Perlindungan, Penghormatan serta Pengakuan Masyarakat Hukum Adat di Kalimantan Barat"

Foto Registrasi Tamu Undangan Pejabat Prov dan Kabupaten.
Foto : Hendrikus Hendi
Hadir pada kegiatan ini Gubernur Kalimantan Barat yang diwakili oleh Staf Ahli Drs. Hermanus, M.Si; Wakil Bupati Sanggau Drs. Yohanes Ontot, M.Si sekaligus juga Ketua DAD Kabupaten Sanggau; Kanwil BPN Provinsi yang diwakili oleh Kepala Bidang Penataan Pertanahan Bpk. Sigit; Tokoh Masyakarat Kalbar Bpk. Drs. Adrianus Asia Sidot, M.Si; beserta OPD Sanggau Kadis DPMPemdes Bpk. Siron; Kepala BPN Sanggau Yuliana; Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sanggau, Ir. Basita Ginting, Camat Kembayan Drs. Inosensius Nono, Danramil Kembayan serta Lembaga NGO-Organisasi Masyarakat Supil serta tidak kurang 300an tamu dan undangan lainnya.

Kegiatan HIMAS 2019 ini diawali dengan sambutan Panitia hingga Pejabat-Pejabat daerah yang hadir dan dilanjutkan dengan seminar dan lokakarya.

Pemukulan Gong tanda Pelaksanaan HIMAS 2019 Terlaksanakan.
Foto : Hendrikus Hendi
Dalam sambutannya sekaligus laporan Ketua Panitia Alexander Cion menyampaikan "bahwa dasar kita merayakan Hari Masyarakat Adat Sedunia ini adalah landasan Teologis dan Spiritual", beliau menambahkan lagi "Paus Paulus Yohanes II mengajak kita melakukan Pertobatan Ekologis. Artinya ada kesadaran baru akan asal usul alam beserta isinya dari tangan Sang Pencipta yang satu, kita saling menjaga dan memelihara. Kita manusia milik alam (mahluk ekologis) dan ekologi adalah rumah kita. Kesadaran akan cara baru, bukan lagi "eco-logi" (antroprosentrisme) melainkan "eco-logi' merawat rumah kita bersama" sampainya.

Menjadi Tujuan dan Capaian pertemuan ini adalah :

1. Mendorong peserta mendapat informasi, kesadaran kritis dan menyeluruh untuk menumbuhkan pertobatan baru, berkomitmen mewujudkan Keadilan, Perdamaian (Justice and Peace) serta keutuhan ciptaaNya.

2. Mendorong peserta berinisiatif dan berupaya untuk mewujudkan penyelesaian konflik agraria dan sumber daya alam, lingkungan hidup serta memulihkan ekologi sebagai rumah bersama.

3. Mengoptimalkan instrumen, peran dan mekanisme yang telah dibangun untuk berkolaborasi mencapai program bersama.

4. Mendorong proses dan belajar bersama untuk menguatkan komunitas/basis sebagai Masyarakat Hukum Adat atau organisasi rakyat.

5. Memperkenalkan Website JPIC-Bruder MTB/CFH sebagai sarana pemberdayaan, media informasi dan promosi internal dan eksternal ditingkat lokal dan global.

6. Merevitalisasi, transpormasi dan pemberdayaan serta promosi adat budaya Dayak serta kearifan lokal yang masih hidup, tumbuh berkembang sebagai identitas suku bangsa.


Dikesempatan yang sama Gubernur Kalimantan Barat yang diwakili oleh Staf Ahli Drs. Hermanus, M.Si menyambut baik atas terlaksananya Perayaan HIMAS Kalbar tahun 2019 ini. Beliau menyarankan agar kegiatan ini dijadikan agenda tahunan, sehingga bisa disuport oleh Pemerintah Daerah.

Kata sambutan oleh Perwakilan Pemprov Kalbar Bpk. Drs. Hermanus, Mau
Foto : Hendrikus Hendi
"Mudah-mudahan dengan kegiatan ini dijadikan agenda tetap, juga bisa disuport oleh Pemerintah Daerah, tinggal bagaimana Pemerintah Daerah nanti bisa apakah melalui Bantuan Sosial, Hibah atau dikemas dalam bentuk kegiatan pada SKPD terkait" sampainya.

Beliau menambahkan pula "Dengan dukungan kita semua dan Pemerintah kabupaten Sanggau, sehingga komitmen kita bersama untuk bagaimana memberikan sebuah Pengakuan, Penghormatan dan Perlindungan Masyarakat Adat semakin lebih nyata lebih baik.


Nah kalau PBB saja sudah memberikan Pengakuan terhadap Hak-Hak Masyarakat Adat, nah masa Pemerintahan Daerah tidak memberikan Pengakuan dan Penghormatan, termasuk juga Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat" Pungkasnya.


Sementara itu Direktur Institut Dayakologi (ID) Krissusandi Gunui menyampaikan bahwa Institut Dayakologi melihat persoalan tumpang tindih ijin pengelolaan tanah diwilayah Kalimantan Barat ini banyak terjadi, sehingga tidak heran jika luas perijinan kadang melebihi luas wilayah pada satu wilayah kabupaten.

Penyampaian Materi Seminar dan Lokakarya oleh Direktur ID Bpk. Krissusandi Gunui
Foto : Hendrikus Hendi
"Persoalan tumpang tindih diwilayah Kalimantan Barat ini luar biasa, ada sawit diatas sawit, adat tambang diatas tambang dan kadang ada kawasan hutan serta segala macam tumpang tindih. Persoalan ini lah yang perlu untuk diselesaikan oleh Pemerintah dengan mengedepankan sebesar-besarnya kemakmuran dan kesejahteraan rakyat" pungkasnya.
Ia melanjutkan "Pemda Sanggau punya visi misi meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat dengan berbasiskan nilai-nilai kearifan lokal, itu artinya mengedepankan nilai-nilai Adat Masyarakat setempat" lanjutnya.

Dengan visi misi Pemda kabupaten Sanggau ini Masyarakat Adat setempat memiliki pengharapan untuk memperoleh Pengakuan Masyarakat Hukum Adat dari Pemerintah.

Beliau menambahkan "Kemudian terkait penguasaan tanah dan bukit-bukit di Kalimantan Barat secara pribadi dikampung-kampung, Institut Dayakologi menyarankan agar Lembaga Adat (LA) mulai dari DAD, Temenggung dan Lembaga Adat lainya ditingkat bawah agar diperkuat Hukum Adatnya untuk melindungi tempat-tempat khusus, keramat dan tanah-tanah Adat yang mau dilindungi dengan satu Hukum yang baru yaitu Hukum Adat Perlindungan dan Pelarangan penjual-belian tanah air kita" sampainya.

Kenapa bukit dan hutan perlu dijaga, dipelihara dan dilindungi, hal ini tentu karena Bukit dan Hutan memiliki fungsi bagi Masyarakat Adat yaitu sebagai :

1. Fungsi bagi kepentingan Ekonomi.

2. Fungsi Lindungnya untuk Konservasi.

3. Fungsi spritualnya untuk dikeramatkan.


Krissusandi melanjutkan "Intinya Peringatan Hari Internasional Masyarakat Adat Sedunia harus kita dorong untuk memperkuat identitas, memperkuat wilayah dan memperkuat Hukum dengan begitu kita berkontribusi untuk menjaga identitas dan eksistensi sebagai Masyarakat Adat" tambahnya.

Ia menegaskan "Kita dianggap berhasil bilamana mampu memperjuangkan wilayah dan tanah masyarakat, mampu memperkuat Adat-istiadat yang ada serta mampu memperkuat Lembaga-lembaga Adat yang sudah ada dikampung-kampung" tegasnya.

"Tugas kita sebagai pegiat Masyarakat Adat, Lingkungan Hidup dan Pertanahan, mari bekerjasama untuk mengembalikan hak-hak rakyat dalam bentuk Tanah Adat kepada masyarakat, kembalikan Hak Adat kepada Hak Adat sedangkan Hak Pribadi kepada Hak Pribadi" pesannya.

Penjelasan makna Keramat oleh Br. John De Deo, MTB
Foto : Hendrikus Hendi
"Keramat itu adalah tempat-tempat yang diyakini oleh orang kita sebagai tempat perjumpaan orang Dayak dengan Sang pencipta. Keramat juga adalah sebagai sarana-sarana yang dipakai oleh orang Dayak untuk berdoa kepada Sang Pencipta dimasa lalu. Keramat-keramat ini menunjukan kepada kita adanya nilai-nilai serta semangat Dayak yang melekat kepada Sang Pencipta"

Perangkat Adat Dayak di Bori Tajou Obih Odiep Bruderan MTB Kuala Dua
Foto : Hendrikus Hendi
Tantangan terbesar Dayak di jaman ini adalah wilayah, hutan tanah air kita ini sudah semakin tipis. Tantangan kedua anak muda kita sekarang itu semakin jauh dengan kebudayaannya. Yang ketiga kaum perempuan kita ini banyak dieksploitasi menjadi kuli-kuli di perusahaan.

Sedangkan Lembaga adat kita belum cukup kuat dalam melindungi, menjaga wilayah serta tanah adatnya serta menjalankan tugas nya sebagai Pengurus Adat (kepercayaan untuk menjalankan amanah).
Kris Gunui menjelaskan alasan Institut Dayakologi masuk sebagai tim Reforma Agraria karena ID menilai Identitas Dayak itu tidak bisa terlepas dari tanah, TIDAK ADA TANAH, TIDAK ADA IDENTITAS" Pungkasnya.
Share:

PEMANTAPAN PANITIA BID 2019 CLUSTER III KABUPATEN SANGGAU

Pengarahan oleh TA Pemberdayaan Partisipatif P3MD Kab. Sanggau Bpk. Junaidi
Foto : Tim TPID Cluster III
Tayan Hulu (STH) - Para PD, PLD beserta para TPID Wilayah III yang terdiri dari Kecamatan Tayan Hulu, Parindu dan Balai Batang Tarang melaksanakan Rapat Pemantapan Panitia Kegiatan Bursa Inovasi Desa Cluster III yang seyogianya akan dilaksanakan pada Kamis 22 Agustus 2019 mendatang.

Rapat Internal yang dilaksankan pada Senin 19/08/19  ini membicarakan banyak hal untuk persiapan pelaksanaan kegiatan BID 2019 Cluster III yang dipusatkan di Kecamatan Tayan Hulu diantaranya Penentuan Lokasi kegiatan, Persiapan undangan, penysunan acara dan berbagai persiapan lainnya yang perlu untuk dipersiapakan.

Suasana Meeting PD, PLD dan TPID Cluster III Kab. Sanggau
Foto : Hendrikus Hendi
Hadir pada Rapat ini Anggota Tim Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD) Tenaga Ahli Pemberdayaan Partisipatif Bpk. Junaidi, dalam Rapat ini beliau menyampaikan banyak pengarahan terkait pemantapan kegiatan.

Kegiatan Bursa Inovasi Desa ini nanti diharapakan, bukan hanya menjadi ajang acara seremonial saja. Namun tujuan utamanya adalah sebagai acara yang diharapkan bisa menjadi Komitmen Desa-desa yang akan hadir pada kegiatan itu untuk menentukan serta memilih program-program Inovasi desa yang sesuai dengan situasi desa masing-masing.





Share:

PEMBUKAAN KEGIATAN HARI MASYARAKAT ADAT SEDUNIA 2019 DI KUALA DUA BERJALAN HIKMAT

Acara Ritual Adat Pembukaan Mubes-Seminar dan Lokakarya dalam Rangka HIMAS 2019 di Bori Tajou Bih Odiep.
Foto : Hendrikus Hendi seputartayanhulu.blogspot

seputartayanhulu.blogspot - Pelaksanaan Ritual Adat Pembukaan dan Misa Pembukaan Perayaan Hari Internasional Masyarakat Adat Sedunia (HIMAS) 2019 di Bori Tajou Bih Odiep kompleks Bruderan MTB Kuala Dua Kecamatan Kembayan Kabupaten Sanggau pada Kamis 08 Agustus 2019 telah di terlaksanakan dengan penuh Hikmat.

Kegiatan yang dimulai sejak pagi hingga malam hari ini di isi dengan beberapa acara yaitu Ritual Adat Pembukaan, Misa Pembukaan serta penampilan Pentas Seni Budaya oleh anak-anak dan Remaja/OMK Kuala Dua Kecamatan Kembayan.

Sebagai Imam Ritual/Tukang Pomang saat acara Ritual Adat Pembukaan kegiatan adalah Bpk.GARI yang berasal dari Dusun Tapang Raya, Desa Tanap, Kecamatan Kembayan kabupaten Sanggau.

Adapun maksud dari Ritual Adat Pembukaan ini dilaksanakan adalah sebagai bentuk penyampaian dan penghormatan kepada Roh leluhur yang menghadiri kegiatan ini agar dapat bersama menyatu dalam kegiatan yang akan dilaksanakan selama dua hari ini.

Kemudian pada pukul 16.00 wib acara dilanjutkan dengan Misa Pembukaan yang dipimpin oleh Pastor Marselinus Ariyanto OFM.Cap.

P. Marselinus Ariyanto, OFM.Cap saat memimpin Misa Pembukaan HIMAS 2019
Foto : Hendrikus Hendi seputartayanhulu.blogspot

Dalam Kata Pembukaannya Pastor Marsel menyampaikan "sebagai orang yang juga memiliki adat-budaya yang tetap perlu kita jaga kita pelihara, kita lestarikan, Yesus juga mengatakan AKU DATANG BUKAN UNTUK MENIADAKAN, TETAPI UNTUK MENYEMPURNAKAN, apa itu yang ada dalam diri kita termasuk adat-budaya yang ada, maka bapak/i Sdr/i seraya kita merayakan Ekaristi Kudus ini mari kita juga ingat akan jati diri kita, bahwa kita lahir dari budaya kita masing-masing yang tentu senantiasa kita junjung, maka dengan Ekaristi Kudus ini mari kita senantiasa ingat bahwa Sang Sumber Hidup yang menanamkan kebudayaan itu sendiri dalam diri kita, yang menanamkan adat itu sendiri bagi diri kita kiranya sungguh menjadi Sumber Kehidupan kita, kiranya sungguh menjadi Air Hidup yang memberikan kehidupan" sampainya.

Setelah Misa, acara dilanjutkan dengan penampilan pentas Seni Budaya tarian daerah setempat yang ditampilkan oleh anak-anak setempat.

Lengkap sudah Pembukaan kegiatan dilaksankan dengan mengangkat tradisi lokal setempat serta sinergitas keagamaan, sehingga menimbulkan kesan Hikmat dan Damai.

Hendrikus Hendi bersama Bruder Gerardus,MTB Ketua JPIC MTB
Foto : Hendrikus Hendi seputatartayanhulu.blogspot
Perangkat Adat Dayak di Bori Tajou Bih Odiep
Bruderan MTB Kuala Dua
Foto : Hendrikus Hendi seputartayanhulu.blogspot

Generasi Muda adalah Masa Depan Bangsa
Membudayakan Generasi Muda Agar Tidak Lupa dengan Adat dan Budaya Lokal Setempat.
Foto : Hendrikus Hendi seputartayanhulu.blogspot
Usia Dini adalah Usia yang paling tepat untuk mendidik Generasi Masa Depan, agar menjadi Manusia yang Beradat dan Berbudaya.
Foto : Hendrikus Hendi seputartayanhulu.blogspot

Share:

STOP KRIMINALISASI

STOP KRIMINALISASI
MAD

Ucapan Selamat

Ucapan Selamat
Selamat Natal dan Tahun Baru

IKLAN

IKLAN
Pasang Iklan disini 0852 4996 2992

LOGO

LOGO
Garuda Pancasila

Categories

Label

Total Tayang Postingan

Mari Berkontribusi

Mari Berbagi Informasi...!!!
Tuangkan informasi di sekitar anda dengan mengirimkan Narasi/Tulisan beserta dokumentasi nya kepada Kami. di No WA.0852.4996.2992

Pages