• Informasi Tayan Hulu

    Dalam Situs ini kami akan bergai informasi yang terjadi di seputar Kecamatan Tayan Hulu.

  • Kriminal

    Kami juga akan menyajikan Informasi Kriminal yang terjadi di Seputar Kabupaten Sanggau.

  • This is default featured slide 3 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

  • This is default featured slide 4 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

  • This is default featured slide 5 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

SEPEKAN GAWAI RAKYAT DAYAK SERUMPUN


Kembayan - Setelah melaksanakan sepekan kegiatan acara Gawai Rakyat Dayak Serumpun (GSDR) dari tanggal 19-25/11/2018 dan Deklarasi Perkumpulan Persaudaraan Dayak Serumpun yang di Buka pada tanggal 21/11/2018 lalu oleh Bupati Sanggau Paolus Hadi serta dihadiri oleh sekretaris MADN Yakobus Kumis, Humas DAD Sanggau, para pengurus DAD, Forkompincam, Kades, Kadus dan Tokoh Masyarakat, anggota Masyarakat dan undangan lainnya dari 5 Kecamatan yaitu Kembayan, Beduai, Sekayam, Noyan dan Entikong di rumah Betang Romin Bunuo Sebongkuh wilayah Kecamatan Kembayan Kabupaten Sanggau berakhir pada hari Minggu, 25/11/2018 lalu.

Kegiatan GRDS ini dibarengi dengan Pendeklarasian Ormas Dayak yang di beri nama Persaudaraan Dayak Serumpun (PDS) yang di bentuk oleh generasi muda Dayak dengan Visi "Menjadi Ormas Dayak yang Mandiri, Tangguh, Terampil, Terdepan dan Terpercaya Dalam Mempererat Persatuan dengan Semangat Kebersamaan dan Persaudaraan Dayak Satu Darah di Dunia".

Dan Misi "Memelihara dan Meningkatkan Semangat Persaudaraan Dayak Satu Darah di Dunia Dengan Mendukung dan Memperkuat Eksistensi Lembaga-Lembaga Adat Dayak, Menggali dan Melestarikan Nilai-Nilai Seni, Budaya dan Adat Istiadat Dayak, serta Berperan Aktif di Bidang Pendidikan, Hukum, Politik, Ekonomi, Sosial, Pertahanan dan Keamanan Yang Berkelanjutan Untuk Mewujudkan Persatuan, Kesatuan dan Perdamaian Dunia".
Hal ini disampaikan oleh sang inisiator PDS Cristo S. Lomon dalam sambutannya "Pembentukan PDS ini didasari rasa keterpanggilan insan-insan generasi muda Dayak untuk membangkitkan Persatuan Bangsa Dayak yang terlahir dari berbagai sub suku yang berbeda bahasa, terpisah wilayah, berbeda negara, namun banyak persamaan dalam seni dan budaya untuk menjadi Dayak yang bersaudara satu darah dan serumpun." ucapnya pada pembukaan Deklarasi PDS Rabu, 21/11/18 lalu di Rumah Betang Romin Bunuo Desa Sebungkuh Kecamatan Kembayan.

Hal senada disampaikan juga oleh Ketua Panitia Pelaksana GRDS Ambrosius Kidul "bahwa PDS merupakan organisasi indevenden yang berdasarkan Pancasila, UUD 1945 dan Bhineka Tunggal Ika".

Pada kesempatan yang sama Majelis Adat Dayak Nasional (MADN) yang diwakili Sekjen Yakobus Kumis berpesan " Dayak harus bersatu dan kuat, sehingga bisa berjaya"

Bupati kabupaten Sanggau Paolus Hadi berharap Ormas PDS ini menjadi wadah untuk mempersatukan Dayak tampa membeda-bedakan suku dan agama.

Adapun Naskah Deklarasi Persaudaraan Dayak Serumpun di bacakan oleh Dewan Pengarah PDS Selinus pada saat Deklarasi tanggal 21/11/18 lalu berbunyi :
1. Darah Dayak Tetaplah Dayak, Kepercayaan Dan Agama Adalah Pilihan.
2. Walau Berbeda-beda Sub Suku Tetapi Kami Adalah Dayak Yang Satu Darah.
3. Kami Bertekad Memelihara Dan Meningkatkan Semangat Persatuan Dalam Persaudaraan Dayak Satu Darah.
4. Menyakiti Satu Dayak Berarti Menyakiti Seluruh Bangsa Dayak.
5. Kami Mendukung Dan Mengawal Tetap Tegaknya NKRI Yang Berdasarkan Pancasila, UUD 1945 Dan Bhineka Tunggal Ika.
6. Kami Bertekad Memuliakan, Mengawal, dan Menegakkan Harga Diri dan Jati Diri Bangsa Dayak Beserta Lembaga Adat Dayak Dan Seluruh Perangkatnya.
7. Kami Mendukung Dan Memperkuat Eksistensi Bangsa Dayak Serta Berperan Aktif Dalam Bidang Idiologi, Politik, Ekonomi, Sosial, Budaya, Pertahanan Dan Keamanan (Ipoleksosbudhamkan) Dalam Berbangsa Dan Bernegara.


Kemudian pada tanggal 24/11/18 kemarin, Ormas/Perkumpulan Persaudaraan Dayak Serumpun (PDS) menyelenggarakan Seminar dengan Tema “Merajut Dayak Satu Darah” yang di ikuti sekitar 100 peserta yang terdiri dari Temenggung, Pateh, Pengurus Adat sekecamatan Kembayan, Tokoh Pemerintahan Desa Sebongkuh, Perhimpunan Perempuan Dayak (P2D), Orang Muda Katolik (OMK) Kecamatan sewilayah Sekayam, serta pelajar Putra Puteri Dayak di wilayah Kecamatan Kembayan, kegiatan berjalan Sukses dan lancar.
Kegiatan dilaksanakan satu hari mulai pukul 08.00 wib s/d 17.00 wib dengan menghadirkan 7 Narasumber berkelas Internasional dan Nasional dengan dua Moderator. Acara dibagi menjadi dua sesi.
Sesi Pertama, Moderator Thomas, S.Pd., M.Si dengan empat Narasumber, yakni:
1. Dr. Drs. Adrianus Asia Sidot, M.Si dengan materi berjudul Politik Pengelolaan Pemerintahan Perbatasan.
2. Christo S Lomon dengan materi berjudul Pembangunan Ekonomi Masyarakat Perbatasan Sebagai Pendukung PAD Bagi DOB Sekayam Raya.
3. Drs. Agustinus Clarus, M.Si dengan materi berjudul Politik Hubungan Internasional.
4. Katharina Lies, S.Pd dengan materi berjudul Pemberdayaan Perempuan Dayak.

Sesi Kedua, Moderator Daniel, S.Pd dengan tiga Narasumber, yakni:
1. Eusabinus Bunau, S.Pd. M.Si dengan materi berjudul Merajut Dayak Satu Darah.
2. Dr. Clarry Sada, M.Pd dengan materi berjudul Pemberdayaan Pendidikan Wilayah Perbatasan.
3. Viktorius Dunand, SE., M.Si dengan materi berjudul Strategi Pengelolaan Perbatasan.


Seminar ini diikuti dengan antusias oleh para peserta, dimana para peserta mendapat kesempatan untuk dapat bertanya kepada para Narasumber yang berkompeten di bidangnya masing-masing secara langsung (tatap muka).

Kegiatan Gawai Rakyat Dayak Serumpun (GRDS) ini berakhir pada Minggu 25/11/18 dan di tutup dengan Ritual Adat pada hari senin 26/11/18 di Rumah Betang Romin Bunuo Sebungkuh kecamatan Kembayan. Penutupan ini di laksanakan dengan Ritual Adat di Pudagi JIRUNGUN PANTA.

Share:

MENGENAL RITUAL PENGOBATAN MASYARAKAT ADAT DAYAK WEHEA..KALTIM

Masyarakat Adat Dayak Wehea di Kampung Bea Nehas, Muara Wahau, Kutai Timur Kaltim mengenal ritual Adat untuk pengobatan Dan penyembuhan yang disebut Ritual Adat Njuq.
Ritual ini sering dilakukan oleh Komunitas Adat Dayak Wehea termasuk di Kampung Bea Nehas.
RitualAdat Njuq sudah dipraktekan oleh Masyarakat Adat Dayak Wehea secara turun temurun. Ritual in sendiri biasanya dilakukan oleh orang yang memiliki keahlian khusus yaitu kemampuan berkomunikasi dengan roh – roh leluhur. Para pelaku ritual ini juga oleh Masyarakat Adat Dayak Wehea disebut Emta. Jumlah Emta dalam ritual bisa Dua hingga tujuh orang tergantung kemampuan orang yang akan melaksanakan ritual.
Proses ritual biasanya dilakukan Dua atau tiga Hari.
Saat memulai ritual, Emta terlebih dahulu memanggil roh – roh leluhur yang akan membantu dalam proses ritual ini. Setelah melakukan proses sawaian kemudian para Emta mulai mengelilingi balai kecil yang disebut Nak Blan sebanyak sekitar 7 kali dengan membawa perlengkapan ritual seperti boneka Dan parang.
Proses selanjutnya adalah pengobatan kepada pasien dengan menggunakan telur yang disentuhkan kepada pasien. Mulai Dari kepala hinggal ujung kaki. Kemudian telur dipecah setelah telur bercampur dengan panyakit – penyakit pasien.
Setelah ritual adat selesai, semua perlengkapan harus dibongkar Dan pasien harus bepantang sesuai dengan yang disampaikan oleh Emta seperti tidak boleh membuka rumah Dan menerima tamu selama sekitar tiga hari dengan memberi tanda daun pisang yang digantung didepan rumah.
Pada hari ketiga berpantang, para Emta kembali melakukan ritual penutupan yang mengakhiri proses berpantang yang juga merupakan penutupan proses Ritual Adat Njuq
Selama proses Ritual Adat Njuq tidak boleh ada kucing dan dilarang menyentuh langsung Emta. Ini merupakan pantangan untuk Emta.
Dari : Berbagai Sumber (BL - Masyarakat Adat Dayak Wehea)
Share:

NYESER , RITUAL ADAT DAYAK MENGUSIR HANTU ..DAYAK TABA



Umumnya dimasa kini orang lebih realistis, dan berpikir lurus terhadap suatu tindakan yang berada diluar nalar, terutama mereka yang tinggal diperkotaan. Namun cara berpikir seperti itu kebanyakan berbanding terbalik dengan masyarakat yang tinggal diperkampungan, Dayak Taba yang ada di Batang Tarang, Kabupaten Sanggau misalnya, mereka tetap berpeggang teguh pada nilai-nilai adat-istiadat, budaya tradisi yang diyakini dapat menghubungkan diri dengan Sang Pencipta, dan roh.
Meski acapkali dikatakan primitif, irasional oleh orang yang berpikir rasional atau mereka yang menganut faham moderen, masyarakat Taba tetap saja mempertahankan ideology budaya tradisi warisan leluhur mereka, satu diantaranya adalah timang-timang sabayot atau juga sering disebut upacara nyeser, yaitu sebuah ritual untuk mengusir roh jahat atau hantu, karena mereka percaya untuk melawan kekuatan roh jahat harus dengan cara-cara mistik.
Budaya tradisi unik ini dilangsungkan secara turun-temurun dari zaman nenek moyang masyarakat Taba, dan mampu bertahan ditengah kehidupan budaya moderen. Tata cara pelaksanaannya pun amat kental, membuat kehidupan sosial budaya mereka nampak berbeda dengan masyarakat lain yang tinggal disekitar.
Ritual nyeser amat erat kaitannya dengan kehidupan kearifan lokal. Upacara ritual ini juga dilakukan tidak sekedar bertujuan untuk mengusir roh jahat atau hantu yang merusak tanaman, namun juga hewan peliharan, bahkan manusia. Dapat dikatakan bahwa ritual ini termasuk tolak bala.
Upacara nyeser biasanya dilakukan sebelum menuai padi diladang atau sawah, saat padi mulai menguning, dalam bahasa Taba “mata’k pade angot”. Digelar sekitar bulan Pebuari dan Maret.
===Awal Mula Upacara Nyeser==
Dahulu mata pencaharian masyarakat Taba hanya berladang dan menoreh (menderes) getah (pohon karet). Setiap tahunnya selalu saja ada gadis atau pemuda yang ditimpa musibah hingga menyebabkan kematian. Begitu juga dengan panen yang selalu gagal, dan hewan ternak seringkali mati mendadak. 
Masyarakat kemudian melakukan perundingan yang disebut ngondong, dihadiri pemangku adat dan panglima untuk mencari tahu apa penyebabnya. Diketahuilah ternyata disebabkan oleh tujuh amot (hantu). Masyarakat pun sepakat mengusir hantu itu dengan melakukan upacara yang disebut nyeser atau emburu amot (memburu hantu).
Nama-nama tujuh hantu itu adalah amot samper; yaitu hantu yang mengganggu kesehatan penduduk,  amot buah; hantu mengganggu buah ditembawang penduduk, amot rangka; hantu menggangu ternak penduduk, amot bujang peranso; hantu mengganggu ketentraman hati manusia, amot bu; hantu mengganggu ternak ayam, amot buer; hantu mengganggu makanan, amot reok; hantu rakus.
==Tata Cara dan Peraga Ritual==
Sebelum upacara dimulai. Disetiap penjuru jalan dipasang ancak (sesaji) untuk meminta keselamatan dari yang maha kuasa. Roh-roh jahat, diwujudkan dalam bentuk topeng yang terbuat dari kayu ringan, diperagakan oleh manusia dengan tarian spontan alakadarnya namun dinamis, selaras mengikuti alunan musik yang amat khas, menggunakan peralatan musik tradisional, diantaranya kenong, gendang, gong disertai paca pamang pelaksana adat, dan tarian empat orang wanita paruh baya.

Meski terkesan sederhana, namun gerakannya terlihat tegas menggambarkan atau mengekspresikan sosok mahluk yang mereka perankan, yang dilakoni oleh tujuh orang pemuda dengan tubuh berbalut ijuk mayang (enau) dari ujung tangan hingga kaki yang di ikat dengan rotan.
Pada upacara ini disiapkan lanting seperti rumah kecil yang terbuat dari pelepah sagu. Didalamnya berisikan sajian, diantaranya baras salamat, nasi ketupat, sabang sungkai (dalamnya berisi nasi), dua buah pancong paleh (dalamnya berisi tuak dan air), tumpi (cocor), purut (lemang), baras emping, padi baru dan semua hasil panen seperti mentimun, jagung, peranggi, labu, serta satu ekor anak ayam.
Setelah upacara selesai, pelaksana adat dibantu warga membawa lanting ke sungai untuk dihanyutkan. Mereka percaya para hantu ikut hanyut bersama lanting mengikuti arus sungai.
Oleh: Berbagai Sumber (AS)


Share:

STOP KRIMINALISASI

STOP KRIMINALISASI
MAD

Ucapan Selamat

Ucapan Selamat
Selamat Natal dan Tahun Baru

IKLAN

IKLAN
Pasang Iklan disini 0852 4996 2992

LOGO

LOGO
Garuda Pancasila

Categories

Label

Total Tayang Postingan

Mari Berkontribusi

Mari Berbagi Informasi...!!!
Tuangkan informasi di sekitar anda dengan mengirimkan Narasi/Tulisan beserta dokumentasi nya kepada Kami. di No WA.0852.4996.2992

Pages