DPP PAROKI KRISTUS RAJA SOSOK LAKSANAKAN RAPAT TAHUNAN DAN SEMINAR SEHARI

Paroki Sosok - DPP Paroki Kristus Raja Sosok Keuskupan Sanggau melalui Seksi Bina Iman Umat mengadakan PERTEMUAN PEMIMPIN UMAT Separoki Kristus Raja Sosok dan SEMINAR SEHARI dengan tema MAJU BERSAMA MELANGKAH PASTI. Kegiatan dihadiri 73 orang peserta yang terdiri dari Pengurus DPP dan Para Pemimpin Umat Separoki Kristus Raja Sosok. Kegiatan dimulai pada pukul 09.30 wib setelah selesai Misa dan berakhir pada pukul 17.00 wib di Aula Paroki Kristus Raja Sosok pada Minggu, 02/12/18.

Kegiatan ini bertujuan untuk Melatih para Pemimpin Umat di kring dan stasi/kampung-kampung Separoki Kristus Raja Sosok, agar dapat melaksanakan tugas sebagai Pemimpin Ibadat di kring dan Stasi/kampung secara benar sesuai dengan panduan Buku PSHMR  Masa Biasa dan PSHMR Masa Khusus terbaru yang dikeluarkan oleh Konferensi Wali Gereja Indonesia.

Pada pengantarnya pembawa acara yang menjabat ketua DPP Kristus Raja Sosok Erik, S.pd menyampaikan bahwa " dikampung masih banyak penyampaian keluhan dari para pemimpin umat akan Tata Perayaan Sabda serta penyuasaian lagu-lagi saat Sembahyang, oleh karena itu kegiatan ini dilaksanakan" sampainya.

Kemudian pada kesempatan yang sama memberi pengantar selaku Seksi Bina  Iman Umat di Kepengurusan DPP Parsok Ibu Agustinawati "Tujuan kegiatan hari ini adalah pelatihan Tata Perayaan Ibadat bagi para pemimpin umat agar bisa memahami mana yang boleh dilakukan dan mana yang tidak boleh dilakukan oleh para pemimpin umat dalam memimpin Ibadat" sampainya.
Selanjutnya kegiatan dilanjutkan dengan penyampaian materi Seminar oleh P. Vincent,Pr dan dibantu oleh P. John Eddi,Pr selaku Pastor Kepala Paroki Kristus Raja Sosok. Pada sesi pertama Pastor Vincent menyampaikan kepada para Ketua dan Pemimpin Umat terkait Tata Perayaan Ekaristi dan Tata Perayaan Sabda pada hari minggu biasa dan hari raya dalam satu periode tahun Liturgi.

Beliau memulai materi dengan satu pertanyaan "Apa perbedaan Perayaan Ekaristi dan Perayaan Sabda ?" Dari pertanyaan nya itu muncul berbagai pendapat dari para peserta seminar yang pada dasarnya untuk menguji pemahaman para peserta akan materi yang akan disampaikan.

Dari beberapa pendapat peserta Pastor Vincent mengambil jawaban sederhana bahwa "Perbedaan Perayaan Ekaristi dan Perayaan Sabda yang sederhana adalah beda nama nya, kalau Ekaristi ada Misanya, sedangkan Perayaan Sabda hanya Ibadat Sabda" sampainya saat membuka materi seminar.

Penyampaian materi dilakukan dengan metode pembacaan materi dan penjelasan materi oleh Narsum dan dilanjutkan dengan tanya jawab dari peserta kepada Narsum. Dari berbagai pertanyaan para peserta semua pertanya yang menjadi kemelut dalam benak para peserta akhirnya terjawab dengan penjelasan dari Nara sumber. Menyelingi beberapa pertanyaan dari para peserta, sempat juga terlontar pertanya yang lucu dari salah seorang peserte Bpk. Lazarus Limseng Pemimpin Umat Stasi/Kampung Topis "Tahun berapa Tuhan Yesus lahir,?" Pertanyaan tersebut sontak mengundang gelak tawa dari para peserta seminar.

Menjawab pertanyaan tersebut Pastor Vincent menjelaskan bahwa tahun Masehi saat ini sudah 2018 tahun, jadi kelahiran Tuhan Yesus adalah saat tahun Masehi ditetapkan. Masehi sama dengan tahun Mesias Lahir jelasnya.

Selang beberapa waktu pertanyaan yang menggelitik muncul lagi dari salah seorang Pemimpin Umat Bpk. Herkulanus Anus dari Stasi/kampung Ensibo "Ada Pemimpin Umat yang meminta honor, bagaimana itu.?" Tukasnya.

Menjawab pertanyaan tersebut, Pastor Vincent menjelaskan bahwa "Tugas memimpin umat adalah tugas PELAYANAN yang artinya melayani Tampa pamrih." Jelas Pastor.

Kemudian tidak luput juga Pastor Kepala Paroki Sosok, Pastor John Eddi,Pr menyampaikan situasi seputar umat Katolik di wilayah Stasi/kampung dalam wilayah Parsok "Saat ini umat kita dalam keadaan krisis iman, dimana nenek-nenek, ibu-ibu dan anak-anak saja yang rajin datang ke gereja untuk  bersembahyang sementara Bapak-Bapaknya kurang." Sampainya.

Beliau juga menambahkan "Remaja kita terancam oleh sosial media saat ini yang sangat membahayakan, dimana Sembahyang malas bersosmed rajin. Pungkasnya.

Memang melihat dari situasi disekitar kita, Sosmed memberikan dampak Positif dan Negatif tergantung dari para penggunanya. Jika digunakan dengan bijak, sosmed akan menjadi sumber informasi dan inspirasi bagi para pengguna, namun jika disalah gunakan sosmed akan berdampak buruk bagi kaum remaja yang menjadi masa depan gereja dan masyarakat.

Kemudian pada sesi kedua Pastor Vincent menyampaikan materi tentang Cara Memimpin Ibadat Sabda bagi kaum awam/Pemimpin umat. Penyampaian terkait tindakan yang boleh dan yang tidak boleh dilakukan oleh para Pemimpin Ibadat saat membawakan Ibadat Sabda di Stasi/kampungnya masing-masing.

Menyelingi materi sesi kedua, Ketua DPP Parsok Erik,S.pd meminta kepada Narasumber untuk menjelaskan kepada para peserta terkait sikap umat saat mengikuti Misa digereja yaitu sikap bertanda Salib serta sikap menghormati saat Misa. Menanggapi permintaan tersebut Pastor Vincent menjelaskan beberapa hal penting saat mengikuti perayaan Misa "Tanda Salib besar dilakukan dua kali saat membuka dan menutup Misa/Ibadat, sedangkan tanda salib kecil dilakukan satu kali saat pembukaan pembacaan Injil Kristus" sampainya.

Kemudian Pastor menambahkan "Berlutut dilakukan untuk menghormati Hosti/Tubuh Kristus (Roti yang sudah diKonsekrasi oleh Imam) yang disimpan di tabernakel. Namun jika tidak ada Hosti/Tubuh Kristus, umat cukup bersikap membungkuk/menunduk menghadap kepada Salib Altar." Sampainya.

Kemudian acara berlanjut hingga sesi yang ketiga, untuk sesi ketiga disampaikan oleh Pastor John Eddi,Pr dengan materi Administrasi Paroki, Laporan statistik keadaan umat di kring dan Stasi/kampung sewilayah Parsok. Di penghujung acara Pertemuan dan Seminar, Pastor Kepala Pastor John Eddi,Pr melaporkan kepada para Peserta pertemuan terkait pembangunan disekitar lingkungan gereja untuk tahun 2018. AdaPembangunan ruang makan asrama, pembangunan garasi umat, pembuatan pintu terbuka di aula dan beberapa pembangunan lainya.

Tidak luput juga sebelum menutup kegiatan Pastor juga mengingat akan tahun politik yang akan dihadap, "Pengurus Umat dikampung tidak boleh mengizinkan menggunakan gedung gereja untuk berkampanye yang bersifat dialogis, atau bentuk lain nya" sampainya.
Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

STOP KRIMINALISASI

STOP KRIMINALISASI
MAD

Ucapan Selamat

Ucapan Selamat
Selamat Natal dan Tahun Baru

IKLAN

IKLAN
Pasang Iklan disini 0852 4996 2992

LOGO

LOGO
Garuda Pancasila

Categories

Label

Total Tayang Postingan

Mari Berkontribusi

Mari Berbagi Informasi...!!!
Tuangkan informasi di sekitar anda dengan mengirimkan Narasi/Tulisan beserta dokumentasi nya kepada Kami. di No WA.0852.4996.2992

Pages