Foto Bersama Peserta Konsos 27/02/23 |
Pontianak - AMAN (Aliansi Masyarakat Adat Nusantara Wilayah) Kalbar melaksanakan kegiatan Konsolidasi dan Sosialisasi Sekolah Adat di Kalimantan Barat pada senin hingga selasa 27-28/02/2023 bertempat di Aula Hotel Kapuas Dharma jl. Imam Bonjol no 89 Pontianak.
Kegiatan yang di buka oleh Ketua PH AMAN Wilayah Kalbar yang diwakili oleh Deputi AMAN Kalbar Agapitus ini bertujuan untuk mengkonsolidasikan sekolah-sekolah adat yang ada di Kalimantan Barat serta sekaligus mensosialisasikan sekolah adat kepada beberapa komunitas calon pendiri sekolah adat.
"Agenda kita selama dua hari, kita membahas bagaimana keberlangsungan sekolah adat yang ada di Kalimantan Barat, kita mengumpulkan ada 33 peserta yang mewakili komunitas adat untuk hadir disini. Dua hari ini kita akan diskusikan dan sharing bagaimana pengalaman teman-teman yang sudah mendirikan sekolah adat dan teman-teman yang sudah mendampingi pendirian sekolah adat di beberapa komunitas ini" sampai ... yang biasa di panggil Feri Sape sebagai Ketua Panitia kegiatan Konsos ini.
Dalam penyampaian sebagai narasumber dalam kegiatan ini, aktifis sosial masyarakat adat yang sudah mendirikan dan menjalankan aktivitas sekolah adat di komunitas dampingannya membagikan pengalaman-pengalaman pahit manisnya kepada para peserta kegiatan.
Mulai dari gerakan sosial berupa kerja mendidik kesehatan, hingga tata krama kepada generasi masyarakat adat di wilayah dampingnya.
Dengan berpedoman kepada istilah "Semua Orang Itu Guru, Alam Raya Sekolahku" ucap Jhonantan, para aktifis pendiri sekolah adat ini menjalankan sekolah adat di komunitas-komunitasnya.
"Pendidikan sekolah adat tidak mesti seperti sekolah formal yang harus memiliki tempat, serta fasilitas yang lengkap seperti sekolah formal biasanya, namun sekolah adat bisa dilaksanakan di manapun di komunitasnya masing-masing" sampai Yosita salah satu narasumber dalam konsos ini kepada para peserta.
Ia juga menambahkan "Sekolah adat juga dilaksanakan dengan melibatkan atau menggandeng para tokoh adat yang bergelut dibidangnya."
Dalam pendidikan adat ini bukan hanya satu atau dua pengetahuan saja yang harus dipelajari, namun ada banyak kehidupan keseharian masyarakat dikomunitas adat yang diwariskan oleh leluhur yang sangat penting di ajarkan kepada generasi muda di tengah berkembangnya jaman modernisasi ini.
Pengajaran sederhana mulai dari mencari sayur hutan, hingga memasaknya secara tradisional juga adalah bahan ajar pada sekolah adat seperti yang disampaikan oleh Florentina Desy kepada para peserta.
Selain itu dalam sekolah adat juga digali berbagai ilmu pengetahuan warisan leluhur, berupa unsur lengkap Eksosbud dalam kehidupan masyarakat adat terdahulu hingga hari ini.
Semua pendidikan adat ini ada dalam sekolah adat yang dibentuk sendiri dengan prinsip kemandirian Dari, Oleh dan Untuk masyarakat adat itu sendiri.
"Pendidikan Adat itu ada dalam sekolah adat, dan pendidikan adat ini merupakan suatu upaya masyarakat adat itu menjaga semua kekayaan pengetahuan adat, kemudian nilai-nilai adat dan apa yang telah diwariskan nenek moyang terdahulu. Dan ini melalui edukasi dan pendidikan kepada generasi selanjutnya." kata Desy kepada media ini diakhir sesi pertama konsos.
Dan ia berharap kedepan agar sekolah adat ini tetap berlanjut walaupun berada di era modernisasi yang semakin menggerus nilai-nilai adat dengan budaya dan gaya baru yang berkembang pesat saat ini.